DEMOKRASI - Sejumlah pihak yang selama ini menjadi kelompok haters Anies Baswedan menuduh Gubernur DKI Jakarta itu melakukan korupsi saat menggulirkan program mudik gratis tahun 2019. Anies membungkam para penuduh dengan mengeluarkan laporan sangat transparan dan diunggah di media sosial.
Guna membungkam tuduhan tak berdasar itu, Anies pun menilai perlu memberikan penjelasan melalui akun media sosial pribadi dan Pemprov DKI Jakarta, Ahad (9/6) kemarin. Berikut penjelasannya:
Pemprov DKI Fasilitasi Mudik dan Balik Warga Jakarta
Meliputi 10 kota tujuan: Ciamis, Kuningan, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kebumen, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, Jombang.
Total armada yang digunakan 594 bus terdiri dari 372 bus untuk mudik dan 222 bus untuk balik ke Jakarta.
Anggaran yang digunakan sebanyak 14 miliar rupiah. Terdiri dari 11,4875 miliar rupiah untuk sewa 594 bus.
Selebihnya digunakan untuk menyewa 62 truk pengangkut motor, pajak, pengawasan, dan pengelolaan acara.
Jika dibuat rata-rata, maka sewa setiap bus: 11,4875 miliar dibagi 594 bus, senilai 19,3 juta per bus.
Per bus menampung 54 orang sehingga rata-rata biaya per orang: 19,3 juta rupiah dibagi 54 orang, senilai 358 ribu per orang.
SUMBER