logo
×

Senin, 03 Juni 2019

AS Serukan China Berhenti Mengikis Kedaulatan Negara-Negara Lain

AS Serukan China Berhenti Mengikis Kedaulatan Negara-Negara Lain

DEMOKRASI - Pemerintah Amerika Serikat mengingatkan China untuk tidak mengancam kedaulatan negara-negara tetangganya. AS juga menyatakan tengah berinventasi dalam teknologi militer baru dalam lima tahun ke depan untuk menjaga Asia tetap stabil.

Hal tersebut disampaikan Pjs Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan dalam forum Shangri-La Dialogue yang digelar di Singapura hari ini. Forum yang membahas isu keamanan ini diikuti para menteri pertahanan dan pejabat-pejabat tinggi militer dari seluruh dunia.

"China dapat dan harus memiliki hubungan kerja sama dengan seluruh wilayah ... Tapi perilaku yang mengikis kedaulatan negara-negara lain dan menabur ketidakpercayaan terhadap niat China harus berakhir," kata Shanahan dalam forum tersebut seperti dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (1/6/2019).

"Sampai itu terjadi, kita menentang visi masa depan yang rabun, sempit, dan picik, dan kita mendukung tatanan bebas dan terbuka yang telah menguntungkan kita semua, termasuk China," imbuhnya.

Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe juga hadir dalam konferensi tersebut. Ini merupakan pertama kalinya sejak tahun 2011, China mengirimkan pejabatnya ke pertemuan tersebut. Wei dijadwalkan untuk berpidato pada Minggu (2/6) besok guna merespons pernyataan Shanahan.

Washington dan Beijing telah berlomba untuk mendapatkan pengaruh di wilayah Asia, yang memiliki titik-titik yang berpotensial panas seperti Laut China Selatan, Semenanjung Korea dan Selat Taiwan.

Washington telah menentang keras militerisasi Beijing di perairan sengketa Laut China Selatan, di mana China membangun instalasi-instalasi. Beijing juga kerap dibuat marah oleh kapal-kapal perang AS yang melintas lewat Selat Taiwan, yang dianggapnya sebagai bagian dari perairan internasionalnya.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: