NUSANEWS - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menyatakan pihaknya belum melakukan penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 hasil pencoblosan di mancanegara. Pernyataan Hasyim itu untuk membantah informasi yang mengklaim pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno unggul dalam pemungutan suara di berbagai negara yang telah dimulai.
"Kabar tentang perolehan suara pemilu luar negeri yang beredar luas tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujar Hasyim saat dihubungi, Rabu (10/4).
Berdasar catatan KPU, proses pemungutan suara di luar negeri telah terlaksana di empat negara, yakni Kota Sana'a di Yaman pada 8 April 2019, Panama City di Panama, Quito di Ekuador pada 9 April 2019, serta Bangkok dan Songkhla di Thailand pada 10 April 2019.
Hanya saja, kata Hasyim, jajaran KPU mulai melaksanakan penghitungan suara pemilu di luar negeri pada 17 April 2019. Karena itu dia memastikan informasi tentang Prabowo-Sandiaga menang di pemilu luar negeri ialah kabar sesat.
"Bila sekarang ini beredar kabar tentang perolehan suara pemilu luar negeri dapat dipastikan hasil tersebut bukan hasil resmi atau real count," ungkap dia.
Sebelumnya, beredar kabar mengenai bocornya hasil penghitungan suara Pilpres 2019 di luar negeri. Kabar itu viral melalui jejaring media sosial Facebook.
Dalam kabar tertulis data mengenai hasil penghitungan Pilpres 2019 di sejumlah negara. Mayoritas hasil penghitungan suara menempatkan Prabowo - Sandiaga mengungguli Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Berikut kabar viral tentang perolehan suara pasangan capres:
Arab Saudi
01 : 25,6 persen, 02 : 65,4 persen suara
Yaman
01 : 23,4 persen, 02 : 66,6 persen suara
Belgia
01 : 17,1 persen, 02 : 82,2 persen suara
Jerman
01 : 12,3 persen, 02 : 87,7 persen suara
Uni Emirat Arab
01 : 22,7 persen, 02 : 61,3 persen suara
Amerika Serikat
01 : 9,4 persen, 02 : 89,9 persen suara
Ukraina
01 : 3,4 persen, 02 : 96,6 persen suara
Papua Nugini
01 : 57,1 persen, 02 : 42,3 persen suara
Taiwan
01 : 59,8 persen, 02 : 40,2 persen suara
Hong Kong
01 : 45,2 persen, 02 : 46,8 persen suara
Korea Selatan
01 : 35,2 persen, 02 : 64,8 persen suara
SUMBER