NUSANEWS - Kesemrawutan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu serentak 2019 memunculkan asumsi adanya keadaan darurat di Indonesia.
Pasalnya, karut marut DPT itu selalu dikaitkan dengan kecurangan dari salah satu kontestan pemilu.
"Jadi emang ada keadaan yang darurat di Republik ini karena kecurangan," kata akademisi Rocky Gerung dalam diskusi bertajuk "Menuju Pemilu Adil dan Berintegritas: Bongkar Carut Marut DPT!", di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Rocky yang selalu menggunakan analogi-analogi untuk menjelaskan sesuatu hal, mengibaratkan suasana jelang pemilu ini seperti pesawat yang ingin lepas landas.
Sekitar 20 hari pemilu ibarat pesawat lagi take off, namun penumpang pesawat itu masih ada yang memperebutkan kursi yang sama.
"Itu salah di mana coba? Apakah sistemnya? Itu kan agak absurd," tegasnya.
Seloroh Rocky, yang diperebutkan oleh penumpang itu ibarat kursi darurat di pesawat. Orang bertengkar memperebutkan kursi darurat yang sama itu karena pendataaan yang tidak beres.
"20 hari lagi kita mau terbang, tapi orang bertengkar dalam keadaan darurat," tandasnya.
SUMBER
