NUSANEWS - Deklarasi Ulama se-Kota Tasikmalaya Mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (5/2/2019) diwarnai insiden teriakan 'Prabowo'.
Bahkan, ketika acara pembacaan deklarasi selesai, spanduk bertuliskan 'Deklarasi Ulama Se-Kota Tasikmalaya Mendukung Ir. H. Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin' diturunkan sejumlah orang. Sejumlah santri yang berjaga sigap meredam insiden tersebut, meskipun spanduk dukungan terkelupas karena ditarik.
Pimpinan Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh KH Aminudin Bustomi pun belum bisa berkomentar terkait ini. Demikian pula dengan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang memilih bungkam.
Kejadian bermula ketika Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul memimpin pembacaan deklarasi. Uu meminta ulama yang hadir turut membacakan apa yang diucapkan.
Saat dibacakan, mulai ada orang berteriak 'Prabowo' di pinggir dan belakang panggung. Puncaknya spanduk dukungan digoyang-goyang untuk diturunkan paksa.
Pimpinan Pondok Pesantren Sulalatul Huda selaku tuan rumah langsung mempersilakan para ulama yang hadir masuk ke dalam rumah mencicipi hidangan dan tetap diam seolah tak menghiraukan apa yang terjadi.
Ketua PCNU Kota Tasikmalaya yang juga Ketua MUI Kota Tasikmalaya KH Ate Musodiq memaklumi insiden tersebut. Dalam demokrasi kerap ada perbedaan dukungan meski dalam satu pesantren.
"Ya wajar saja kalau ada yang beda. Yang disayangkan ada pihak seolah mengganggu acara. Tapi saya paham kondisinya, termasuk memaklumi," kata Kiai Ate.
Selepas deklarasi, spanduk bertuliskan dukungan terhadap Prabowo-Sandi nampak terpasang di pesantren. Bahkan, tertulis jelas bahwa "Sulalatul Huda" mendukung Prabowo-Sandi dengan foto Prabowo-Sandi mengatasnamakan Relawan.
SUMBER