NUSANEWS - Penampilan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat debat capres kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (18/2) malam, mendapat banyak sorotan. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menilai bahwa capresnya telah tampil sebagai figur yang jujur.
Bahkan Jubir BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaen juga menyinggung ucapan wakil presiden Jusuf Kalla (JK). Menurut Ferdinand, JK juga setuju bahwa capresnya tampil jujur dalam debat kedua tersebut. Sebagai figur yang berada di lingkaran pemerintah, hal ini semakin menunjukkan bahwa mantan Danjen Kopassus itu tampil jujur.
"Kita menghimpun pernyataan-pernyataan dari beberapa tokoh mengevaluasi tadi malam. Yang paling menarik adalah pernyataan pak JK. Ternyata, salah satu tokoh besar publik, wapres JK menyatakan bahwa Prabowo lah yang jujur," kata Ferdinand saat dihubungi, Senin (18/2).
Capres nomor urut 01, Joko Widodo, saat debat kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (18/2) malam. (Issak Ramdhani/JawaPos.com) |
Dia menilai bahwa kejujuran Prabowo dalam debat kedua itu luar biasa. Sebagai sosok negarawan, jenderal berjuluk 08 itu memberikan apresiasi sekaligus kritik dan solusi atas pemerintahan selama ini.
"Beliau mengakui yang mana yang layak diakui, mengkritik apa yang harus dikritik, menyampaikan solusi atau kritik yang disampaikan. Ini sikap negarawanan yang baik, seorang yang tidak grasa-grusu dan tidak offensive untuk menyerang," tuturnya.
Di samping itu, lanjut Ferdinand, kejujuran Prabowo dalam debat juga menggerus citra Jokowi yang distigmakan jujur oleh tim suksesnya. Sebab, bagi dia, personal kakek dari Jan Ethes itu justru tampil sebaliknya.
"Biar publik yang menilai siapa yang layak, siapa yang pantas, dan siapa yang jujur. Ini lah nilai positifnya kalau selama ini Pak Jokowi mengeluarkan tagline dirinya jujur ternyata tidak, jujur itu di Pak Prabowo," terangnya.
"Sementara Pak Jokowi banyak menyampaikan data-data dan fakta yang tidak akurat, tidak benar atau bisa disebut sebagai sebuah kebohongan," lanjutnya.
SUMBER