NUSANEWS - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) mengkritisi orasi politik Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengklaim Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan dari bagian kesuksesan pemerintahannya. Apalagi sampai ada kewajiban masyarakat Indonesia untuk berterima kasih kepada Jokowi.
"Saya ingat, ketika melakukan kunjungan kerja di suatu provinsi, masyarakat di situ diharuskan membuat testimoni ucapan terimakasih kepada Pak Presiden yang setinggi-tingginya terkait program PKH yang diterima masyarakat itu," ujar Legislator PAN Dessy Ratnasari di Jakarta, Selasa (26/2).
Bahkan, Dessy mencatat, program PKH merupakan program yang dicanangkan pada 2007 lalu. Artinya, program itu merupakan inisiasi dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sehingga menurut dia, Jokowi hanya sekadar mengklaim saja.
"Jadi klaiming (program PKH) itu menurut saya adalah ketidakjujuran," kata Dessy.
Lebih lanjut, Dessy menilai, Jokowi harus berterima kasih kepada seluruh anggota komisi VIII DPR RI. Sebab, anggaran PKH terus melonjak juga atas persetujuan dari para seluruh fraksi di lembaga legislator.
"Saya minta ada juga poin ucapan terima kasih pada seluruh anggota komisi 8 yang sudah menyetujui anggaran tambahan program keluarga harapan dinaikan Rp 10 juta. Karena 10 fraksi termasuk PKS, PAN, Gerindra menyetujui di dalam. Walaupun kami gak mendukung Jokowi," terangnya.
Atas dasar itu, Dessy meminta Jokowi untuk lebih jujur dalam mengklaim setiap program yang telah dijalankan oleh pemerintah. Dia bilang, satu kejujuran juga bagian upaya pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Kan tujuan Indonesia dibentuk untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau gitu kita ajak masyarakat kita pintar bukan hanya bagi-bagi saja," pungkasnya.
SUMBER