NUSANEWS - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut 'turun' di tengah momen tegang antara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dan KPU saat debat. Luhut mengaku saat itu hendak menenangkan.
"Iya mencegahlah. Oh tenang-tenanglah kalian. Itu saja," kata Luhut saat ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019).
Momen panas saat di dalam ruang debat itu sebelumnya diabadikan dalam sebuah video oleh tim BPN yang lalu di-posting Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief. Dalam video berdurasi 45 detik itu, terlihat sejumlah anggota BPN Prabowo-Sandiaga menghampiri deretan kursi komisioner KPU dan Bawaslu di ruangan debat di The Sultan Hotel, Jakarta.
Di antaranya Priyo Budi Santoso, Maher Algadri, Putra Jaya Husin, dan Jansen Sitindaon. Momen panas itu bahkan memantik Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan hingga ikut maju.
Menurut Luhut, peristiwa itu sebenarnya biasa-biasa saja. Dia mengaku tidak marah ataupun bersuara keras.
"Nggak, nggak juga. Suara saya nggak keras kok. Mana ada saya ngomong. Muka saya kan muka kenceng," ujar Luhut.
Momen itu terjadi setelah Jokowi mengungkap kepemilikan lahan Prabowo dalam debat. BPN Prabowo-Sandi memprotes KPU karena menganggap pertanyaan itu menyerang personal.
Namun Luhut punya pendapat berbeda. Menurutnya, ucapan Jokowi itu bukan serangan personal karena dia sedang hendak menjelaskan masalah pembagian tanah.
"Nggak ada. Pak Jokowi mungkin mau menjelaskan kalau masalah pembagian tanah, sertifikat itu kan memang kewajiban pemerintah. Undang-undang itu mengatur. Jadi kalau dibilang generasi mendatang nggak dapat, ya nggak benar juga," ungkapnya.
SUMBER