NUSANEWS - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan kepemilikan lahan capres Prabowo Subianto seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur sudah sesuai aturan dan agar tak jatuh ke tangan asing. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno mengatakan pernyataan JK itu membuktikan Prabowo seorang nasionalis.
"Jadi sekarang terbukti, Mas Prabowo bicara jujur. Tidak bohong. Dia patriot, nasionalis. Bahkan dalam bisnis sekalipun," ujar anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Dradjad Wibowo, kepada wartawan, Selasa (19/2/2019).
Dradjad mengungkapkan apa yang disampaikan JK juga sudah pernah ia dengar dari Prabowo sebelumnya. Capres nomor urut 02 itu menjelaskan awal mula bagaimana dia bisa menguasai lahan di Kaltim itu.
"Saya sebenarnya sudah mendengar hal yang sama dengan yang disampaikan Wapres Jusuf Kalla beberapa bulan lalu. Mas Prabowo sendiri yang cerita. Waktu itu saya mendampingi Pak Amien Rais. Karena perusahaan beliau dipersoalkan, saya bertanya duduk perkaranya. Mas Bowo mengatakan beliau membeli aset eks kredit macet di Bank Mandiri. Selain karena pertimbangan bisnis, beliau katakan, 'Saya maju saja membelinya daripada jatuh ke tangan asing.' Dia membayar kontan dan setelah itu masih harus menyubsidi perusahaan untuk membayar gaji karyawan dan sebagainya," tuturnya.
"Tapi kalau saya yang mengungkap itu ke publik, nanti kesannya hanya membela capresnya. Syukurlah Pak JK yang selalu bersikap kesatria menceritakan sejujurnya tentang HGU perusahaan Prabowo tersebut. Kata orang Jawa, becik kethihik olo kethoro. Kebaikan dan keburukan pada akhirnya akan terlihat," imbuh Dradjad.
Politikus PAN itu pun menilai serangan soal lahan Prabowo di Kaltim dan Aceh yang dilontarkan Jokowi dalam debat kedua berakhir menjadi bumerang. Pengungkapan itu justru menunjukkan kepada masyarakat bahwa eks Danjen Kopassus itu patriot sejati.
"Serangan tentang tanah itu sekarang menjadi bumerang bagi Presiden Jokowi. Senjata makan tuan. Kenapa? Pertama, pengusaha yang punya HGU menjadi khawatir bahwa isu ini berkembang sebagai bola politik liar. Mengapa Presiden memakainya untuk menyerang Prabowo? Hal itu mereka katakan kepada saya dalam makan siang baru saja. Bahkan ada yang bilang ke saya, dia dan kelompoknya akan memilih Prabowo-Sandi karena lebih ramah dan rasional bagi bisnis. Pada tahun 2014, mereka memilih Pak Jokowi," tutur Dradjad.
"Kedua, dan ini yang sangat penting, rakyat menjadi tahu bahwa Prabowo benar-benar patriot sejati. Jadi, saya sangat berterima kasih kepada pembisik Presiden Jokowi tentang tanah ini. Thanks Bro!" imbuh dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan calon presiden Prabowo Subianto memang memiliki lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur. Namun kepemilikan itu, disebut JK, sudah sesuai dengan aturan.
JK juga menjelaskan alasan lahan ratusan ribu hektare itu jatuh ke tangan Prabowo. Itu karena pertimbangan agar tak jatuh ke tangan asing. Saat itu memang ada tawaran yang sama dari pengusaha Singapura dan Malaysia.
"Saya tanya, 'You beli tapi cash. Tidak boleh utang.' 'Siap,' dia akan beli cash. Dia belilah itu, itu haknya, itu kredit macet itu," ujar JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/2).
"Diambil alih kembali oleh Bank Mandiri, kemudian saya minta Agus Martowardojo untuk diberikan kepada pribumi, supaya jangan jatuh ke Singapura. Ada orang Singapura mau beli waktu itu, pengusaha Singapura, orang Malaysia," jelasnya.
SUMBER