
NUSANEWS - Harapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mendapat 10 kursi menteri, jika Jokowi - Maruf menang pilpres, menuai banyak komentar. Tidak hanya dari kalangan koalisinya, tapi juga oposisi.
Salah satunya Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Ferdinand Hutahaean yang menilai, apa yang disampaikan oleh Cak Imin itu sebetulnya hanya untuk menguji koalisi dan sekaligus menunjukkan ada yang tidak beres di internal koalisi.
"Cak Imin ingin menunjukkan bahwa PKB, NU dengan Maaruf Amin-nya layak diganjar dengan posisi menteri yang dominan," ujar Ferdinand kepada JawaPos.com, Selasa (29/1).
Ferdinand menduga, bagi Cak Imin partai tidak jelas yang berkontribusi memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin tidak perlu diberikan jatah menteri. Karena saat ini koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin gemuk, ditambah dengan masuknya Partai Bulan Bintang (PBB).
"Maka dianggap bahwa jatah bisa makin berkurang. Karena itu Cak Imin ingin menguji koalisi dan sekaligus ingin menyampaikan bahwa PKB punya kontribusi yang lebih besar dibanding partai lain di dalam koalisi," katanya.
Selain itu, Ferdinand juga menduga adanya koalisi gemuk tersebut menunjukan berpotensi pecah karena saling mengharapkan posisi menteri.
"Ini menandakan bahwa koalisi Jokowi sedang tidak akur. Mungkin sudah ribut di dalam soal bagi bagi jatah ditambah masuknya PBB. Sebab makin banyak yang bagi," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara PSI Rian Ernest mengatakan, apa yang disampaikan oleh Cak Imin sah saja. Namun PSI tidak ingin mengikuti Ketua Umum PKB itu meminta jatah menteri.
"Meminta 10 bahkan 20 menteri itu sah-sah saja. Namun saat ini, bagi PSI itu tidaklah penting. Yang penting kita semua di dalam koalisi harus berjuang agar Jokowi menang," katanya.
Lagi pula penentuan menteri itu merupakan hak prerogatif kepala negara. Sehingga tidak bisa dintervensi oleh siapapun. PSI, kata Rian, malah lebih berkeinginan posisi menteri lebih banyak diisi orang profesional.
"PSI sendiri mendorong agar di periode berikut, Pak Jokowi berikan porsi lebih lagi kepada kaum profesional. Agar PR yang belum terselesaikan bisa terlaksana lebih baik lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menargetkan partainya mendapatkan 10 kursi menteri dalam pemerintah 2019-2024.
"Mohon doanya, semoga 2019-2024 Menteri dari kita 10," ujar Cak Imin.
Cak Imin mengatakan dengan memiliki 10 menteri, khususnya di sektor keuangan dan ekonomi, maka partai akan mampu membawa ekonomi masyarakat lebih cepat makmur dan sejahtera.
Menurut Cak Imin, dalam momentum pemerintah dalam membangun infrastruktur, ekonomi harus mulai berfokus pada kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dia pun meminta didoakan agar tetap bisa memperjuangkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Cak Imin mengatakan di pemerintahan Presiden Jokowi sekarang, PKB mempunyai empat kursi menteri, yaitu Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi, dan Menteri Desa Eko Putro Sandjojo dan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Muhammad Nasir.
SUMBER