NUSANEWS - Tak hanya dikenal piawai berorasi politik, ternyata calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto juga jago bermain kendang.
Mantan Danjen Kopassus itu bermain kendang bersama kelompok karawitan milik Pondok Pesantren Sunan Drajat ini, Prabowo diajak membawakan gending-gending jawa.
Aksi Prabowo ini diunggah oleh netizen dalam sebuah video. Netizen memuji Prabowo disebut tampak seperti Bung Karno, Rabu (2/1/2019).
Tak perlu pakai baju "Saya Pancasila" sudah bung Karno banget ini sih... dapse'#17AprilPrabowoPresiden pic.twitter.com/7W5njr3dKW— Taufik Hidayat (@TopeRendusara) 2 Januari 2019
Berdasarkan penelusuran SwaraRakyat, aksi Prabowo bermain gendang karawitan dilakukan usai dirinya berorasi politik di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran Lamongan Jawa Timur, Sabtu (5/5/2018) lalu.
Usai melakukan orasi politik dihadapan ribuan kader, santri dan simpatisannya, ia turun podium tidak langsung kembali ke tempat duduknya, malah tiba-tiba berjalan ke arah para pemain karawitan kelompok Joyo Samudero milik Pondok Pesantren Sunan Drajat, yang memang ditampilkan untuk menghibur para undangan yang hadir.
Prabowo pun lantas menuju salah satu kendang dan duduk bersila untuk bermain kendang bersama kelompok karawitan Joyo Samudero. Sontak, aksinya mendapat applaus dari semua yang hadir.
“Saya kira tadi mau nyanyi. Kita baru tahu hari ini tadi, ternyata jago gendang Pak Prabowo,” kata Pelatih kelompok karawitan Joyo Samudero, Purwo Suleksono, seperti diberitakan media lokal.
Bermain kendang bersama kelompok karawitan milik Pondok Pesantren Sunan Drajat ini, Prabowo diajak membawakan gending-gending jawa. “Tadi judulnya Ojo Diperoki dan Perahu Layar,” ucapnya.
Menurut Purwo Suleksono, tabuhan-tabuhan dari Prabowo, sesuai dengan nada yang dimainkan para pemain karawitan kelompok Joyo Samudero. “Duet sama anak-anak. Nabuhnya juga sesuai dengan anak-anak,” ujarnya.
Bermain bareng dengan calon presiden, dikatakan Purwo Suleksono, para pemain karawitan kelompok Joyo Samudero, ternyata tidak grogi atau gugup sama sekali. “Gak grogi tapi ada suasana lain. Kita banggga,” tutur Purwo Suleksono.
SUMBER