NUSANEWS - Baru-baru ini, di media sosial Facebook, tengah heboh video berisi wawancara petinggi HM Sampoerna. Pada wawancara tersebut, Direktur PT HM Sampoerna, Yos Adiguna Ginting, ditanya apakah dirinya merokok.
Pertanyaan ini memang merupakan pertanyaan umum yang sering muncul di kalangan masyarakat. Lalu, seperti apa jawabannya. Simak!
Selama ini sudah cukup banyak orang yang penasaran rokok merek apa yang dihisap oleh Yos. Bahkan, masyarakat juga penasaran apakah sang bos perusahaan rokok itu merokok atau tidak.
Karena, Sampoerna merupakan satu di antara perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Selain itu, Sampoerna juga memiliki cukup banyak varian produk.
Hal tersebut wajar ketika masyarakat ingin mengetahui apakah Yos juga ikut menghisap rokok buatan pabriknya. Ternyata, meski menjadi orang nomor satu di perusahaan rokok tersebut, namun Yos bukanlah seorang perokok.
Termasuk untuk merokok buatan pabriknya pun Yos menolaknya. Hal itu pernah diungkapkan Yos pada tahun 2017 silam, kala itu Yos sedang ditemuai di Universitas Airlanggga (Unair) Surabaya.
Saat ditanya mengapa ia tidak merokok? Yos pun menjawabnya santai.
“Loh kenapa? Merokok itu pilihan orang dewasa, dan saya memilih tidak merokok,” kata Yos lalu tersenyum usai menghadiri Diskusi Publik tentang Sektor Jasa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2017).
Sehingga, Yos juga menyerahkan keputusan untuk merokok atau tidak kepada masyarakat. Alasannya, hal itu bukanlah sebuah paksaan.
Menurutnya ada kesalahan presepsi di masyarakat, yang menganggap bekerja di perusahaan tembakau haruslah perokok.
“Justru di kawasan kantor, dan pabrik kita ada larangan merokok. Nah untuk yang mau merokok kita sediakan tempatnya. Sesuai peraturan pemerintah tidak boleh merokok di tempat umum,” ujar Yos.
Yos melanjutkan, menjadi orang nomor satu di perusahaan pembuat rokok seperti PT HM Sampoerna tidak ada keharusan menjadi seorang perokok.
Dalam perusahaannya juga tidak ada peraturan yang mengharuskan para pimpinan, atau pegawainya untuk meroko. Termasuk kewajiban untuk merokok yang dihasilkan oleh Sampoerna, menurutnya peraturan itu tidak ada.
“Tidak ada korelasinya sebenarnya menjadi direktur perusahaan rokok haruslah perokok. Tidak ada sama sekali,” kata Yos.
SUMBER