NUSANEWS - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi membantah tegas tudingan gila jabatan karena melakukan rangkap jabatan.
Selain menjadi pimpinan federasi sepakbola di tanah air itu, mantan Pangkostrad itu kini menjabat sebagai gubernur terpilih Sumatera Utara.
Gelombang desakan #EdyOut pun terus menggema terutama di lini masa. Rangkap jabatan sang ketum ditenggarai menjadi biak anjloknya prestasi Timnas Indonesia seperti yang dialami di Piala AFF 2018.
Namun, dengan tegas Edy menolak mundur dan mengklaim masih mampu bekerja secara baik meski saat ini memegang dua jabatan sekaligus.
“Saya tak gila jabatan, Pangkostrad pun saya tinggalkan apalagi hanya Ketua Umum PSSI,” kata pria berusia 57 tahun itu.
Meski begitu, Edy mengaku sempat terpikir untuk mundur (sebagai ketum PSSI). Namun, keinginannya itu bukan karena desakan publik, melainkan ia tak ingin terus menerus mendapat hinaan.
“Memang ada di benak saya akan mundur, iya, tapi bukan karena saya tak bisa menangani ini, bukan itu persoalannya. Tapi karena kepentingan pribadi saya. Saya ingin santai, tak ingin di bully-bully,” ujarnya.
“Karena di PSSI ini, begitu menang tak ada yang menyanjung saya, malah orang yang memakai kesenangan ini. Tapi begitu kalah, Edy Out. Saya mau tenang, santai, bukan karena saya tak bisa membina. Saya bawaan lahir memang begini,” tandasnya.
SUMBER