NUSANEWS - Sila pertama pada Piagam Jakarta yang berbunyi "Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya" pada 18 Agustus 1945 diganti menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" menjadi pengorbanan terbesar umat Islam Indonesia.nm
Hal itu diutarakan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan saat memberi sambutan dalam acara peringatan 1 Abad Wanita Syarikat Islam (WSI) di Gedung MPR, Jakarta, Jumat (7/12).
"Pengorbanan umat Islam sambil berlinang Air Mata dalam mencoret tujuh kata itu. Yang penting bagi umat Islam adalah Indonesia merdeka dan bersatu," ungkap Zulhas sapaan akrabnya.
Piagam Jakarta yang dirumuskan oleh Panitia Sembilan yang diketuai Bung Karno pada 22 Juni 1945 sah hingga tanggal hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
"22 Juni Piagam Jakarta itu sudah sah oleh BPUPKI dan ditandatangani Bung Karno. Mestinya 17 Agustus Pancasila-nya seperti yang di Piagam Jakarta," ungkapnya lagi.
Ketua Umum PAN ini menyatakan pasca proklamasi dikumandangkan terjadi tuntutan dari umat nonmuslim untuk merevisi Piagam Jakarta tersebut.
"Nah 17 malam itu lah terjadinya gerilya terus sampai tanggal 18 (Agustus) yang akhirnya dicoret tujuh kata," pungkas Zulhas.
SUMBER