logo
×

Kamis, 20 Desember 2018

Pengamat Prediksi Jokowi-Maruf Amin Bakal Diserang Isu Hukum dan Korupsi

Pengamat Prediksi Jokowi-Maruf Amin Bakal Diserang Isu Hukum dan Korupsi

NUSANEWS - Debat pertama capres-cawapres yang digelar pada 17 Januari 2019 mendatang, mengangkat empat tema yakni hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), korupsi dan terorisme.

Pengamat politik dari Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menduga, pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan diserang isu penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi.

"Mungkin ada satu dua yang merugikan di kubunya Pak Jokowi akan kesulitan menjelaskan korupsi. Meskipun tentu bukan tidak bisa dia menjelaskan," kata Ray di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/18).

Ray menjelaskan, alasan dua tema itu menjadi andalan kubu Prabowo-Sandi, merujuk kepala daerah yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin meningkat di era pemerintahan Jokowi.

"Ada tingkat yang meninggi, yang ditahan oleh KPK dan tidak bisa di ganggu oleh pemerintah," Imbuhnya.

"Tentu orang-orang akan menyebutkan keadaan Pak Jokowi dengan faktanya banyak dimana kepala daerah itu banyak yang ditahan. Dan rata-rata berasal dari pemimpin yang partainya banyak yang mendukung terhadap Pak Jokowi," sambungnya.

Sedangkan pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, menurut Ray, akan diserang dari tema penanganan HAM dan juga hukum. Isu ini akan menjadi titik lemah dari Prabowo.

Namun demikian, Ray mengakui, tema hukum dan HAM ini tidak akan menambah elektoral secara signifikan bagi pasangan nomor urut satu. Sebab, isu itu sudah berkali-kali dijelaskan Prabowo pada Pilpres sebelumnya.

"Isu HAM, hukum jelas itu menjadi titik lemah dari Prabowo sendiri gitu loh. Tapi ya, meskipun efek elektoralnya menurut saya tema ini nggak terlalu mengenai isu HAM itu kepada Pak Prabowo itu sudah dua kali ya. Yq, nggak begitu banyak itu kira-kira ya," pungkasnya.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: