
NUSANEWS - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengklaim elektabilitas petahana Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih cukup tinggi pasca adanya reuni Alumni 212.
Pernyataan ini menanggapi adanya survei LSI Denny JA yang menyebut elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 54,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 30,6 persen. Survei tersebut dilakukan setelah adanya reuni Alumni 212.
“Masih cukup baik dan ada kecenderungan naik,” kata Moeldoko saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (20/12).
Wakil Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ini menilai, survei LSI Denny JA kredibel dan sesuai prosedur. Dia mengklaim tidak ada efek besar pasca reuni Alumni 212.
“Oh enggak, surveinya jelas. enggak ngaruh (reuni Alumni 212), enggak nendang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei yang memaparkan bahwa Reuni 212 tidak berpengaruh dengan elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin dan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Terlihat elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin masih di atas 50 persen, unggul 20 persen di atas Prabowo-Sandiaga.
Dalam hasil survei tersebut juga memaparkan alasan-alasan mengapa elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin masih lebih unggul daripada Prabowo-Sandiaga. Satu di antara alasan tersebut karena seruan Habib Rizieq yang mengatakan bahwa Prabowo akan menjadi presiden baru dan sempat menyerukan NKRI Bersyariah.
Tetapi mayoritas pemilih, bahkan yang terlibat di Reuni 212 justru lebih banyak yang sudah memiliki pilihan ke Jokowi. Selain itu, hanya minoritas penyuka reuni 212 yang setuju ide NKRI Bersyariah, yaitu sebanyak 12,8 persen.
SUMBER