logo
×

Kamis, 20 Desember 2018

Ma'ruf Amin ke Santri: Tidak Boleh Berpikir Rendah Diri dan Pesimistis

Ma'ruf Amin ke Santri: Tidak Boleh Berpikir Rendah Diri dan Pesimistis

NUSANEWS - Para santri diminta untuk terus berkiprah di bidang apapun demi membawa manfaat besar bagi nusa dan bangsa.

Hal tersebut disampaikan oleh Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ma’ruf Amin, saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Masthuriyah di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (19/12/2018).

Ma'ruf mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kesempatan besar bagi siapa pun termasuk kalangan santri untuk mengembangkan diri.

"Santri tidak boleh berpikir rendah diri, pesimistis tidak punya masa depan. Santri harus punya kaca mata besar, bisa jadi apa saja. Santri bisa jadi kiai, bisa jadi pengusaha, bupati, bisa jadi wakil gubernur," ungkapnya.

Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Jokowi di Pilpres 2019 itu menuturkan, saat ini paling tidak ada dua santri yang telah jadi wakil gubernur, yakni Uu Ruzhanul Ulum di Jawa Barat dan Taj Yasin di Jawa Tengah.

Sedangkan di Jawa Timur, lanjut Ma’ruf, sebentar lagi punya gubernur santriwati yakni Khofifah Indar Parawansa. Selain itu, Kabupaten Jombang dan Bojonegoro di Jawa Timur pun kini dipimpin santriwati yang juga anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Ma'ruf pun menegaskan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga santri pernah menjadi Presiden RI.

"Sekarang saya jadi cawapres, besok saya harapkan santri kiai NU bisa jadi presiden. Siapa tahu yang jadi santri dari Al Masthuriyah," ujarnya ditimpali aplaus ratusan santri dan para kiai yang hadir.

Ma’ruf Amin juga menceritakan ketika tiba-tiba menjadi cawapres Jokowi. Sebab, mantan Rais 'Aam PBNU itu tak pernah berpikir untuk menjadi cawapres.

"Terus terang saya tidak pernah memikirkan, tidak pernah menduga, tiba-tiba saja saya diumumkan oleh beliau (Jokowi)," katanya.

Padahal, menurut Ma’ruf, bisa saja Jokowi menggandeng tokoh lain dari kalangan politikus ataupun pengusaha sebagai cawapres. Misalnya saja Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy, kader profesional NU Moh. Mahfud MD hingga ketua PBNU KH Said Aqil Siradj.

"PBNU sebenarnya juga tidak pernah meminta apalagi mengancam," ungkap ulama kelahiran 11 Maret 1943 itu.

Oleh karena itu, Ma’ruf pun meminta restu kiai dan kalangan santri untuk ikhtiarnya menjadi cawapres mendampingi Jokowi.

Di samping itu, Ma’ruf yang hadir bersama istrinya, Nyai Wury Estu Handayani juga menepis isu yang menyebut Presiden Jokowi anti-Islam.

"Enggak ada presiden yang mengangkat calon wakil dari ulama dan kiai selain Pak Jokowi. Kok masih menganggap anti-Islam, di mana pikirannya?," ujarnya menambahkan.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: