logo
×

Jumat, 07 Desember 2018

Maaf Ya, Kemenangan Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 Lebih Besar dari 2014

Maaf Ya, Kemenangan Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 Lebih Besar dari 2014

NUSANEWS - Pasangan Jokowi-Ma’ruf kembali mengungguli pasangan Prabowo-Sandi. Pasangan petahana itu bahkan unggunl di atas 50 persen perolehan suara.

Demikian terungkap dalam hasil survei terbaru Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research.

Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni menyatakan, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf kini sudah mencapai 54,6 persen.

Sedangkan rival mereka, Prabowo-Sandi, hanya mendapat dukungan sebanyak 30,6 persen.

Sementara 14,8 persen responden lainnya belum menentukan pilihan.

Hasil itu, menunjukkan selisih elektabilitas antara Jokowi dengan Prabowo makin lebar.

Pasalnya, pada Pilpres 2014 slam, Jokowi meraih suara 53,2 persen, sedangkan Prabowo 46,8 persen.

“Berbeda dengan Pilpres 2014, posisi Jokowi saat ini adalah figur petahana sehingga lebih banyak diuntungkan,” jelas Vivin Sri Wahyuni dalam siaran persnya, Jumat (7/12/2018).

Pahaknya mengakui, Jokowi yang menjadi capres petahana memiliki sejumlah keuntungan di Pilpres 2019 ini.

Sebab, sebagai presiden, Jokowi telah banyak meluncurkan kebijakan strategis dan menguasai sumber daya untuk dapat memenangkan Pilpres 2019.

Di sisi lain, untuk menggerus dukungan terhadap petahana, kubu oposisi kerap menuduh pemerintahan Jokowi.

Diantaranya dengan menyebut memusuhi umat Islam, melayani kepentingan asing, hingga informasi bohong (hoaks) soal PKI.

“Pemilihan Kiai Ma’ruf sebagai cawapres relatif berhasil menetralkan serangan-serangan oposisi,” lanjut Vivin.

Untuk diketahui, survei indEX Research ini dilakukan selama periode 11 sampai 20 November 2018, dengan melibatkan 1200 orang responden.

Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen.

Sedangkan tingkat kepercayaan hasil survei ini mencapai 95 persen.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: