![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsYyfRBeH7RK4EOScIncq3RtcbtQU6OADnabOZhzwq2M6IcGjIPF_tQa_sQ-ijiotn5WszpRUTyFwZHP_wFYhCO_S38moVe32I7gAHAXd5rSsWXcwC_Dm-oQyHgCnEYG5D3ExZrdxGe1XH/s640/Tanah-Amblas-di-Surabaya.jpg)
NUSANEWS - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan harus ada pihak yang bertanggung jawab terkait amblesnya Jalan Raya Gubeng di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Selasa, 18 Desember malam. Namun sebelum mendapatkan penyebab dan sanksinya.
“Pasti ada yang harus tanggung jawab. Tapi kami utamakan memfungsikan jalan dulu, kalau penyebabnya dan siapa yang bertanggung jawab pasti jalan terus,” kata dia, Rabu 19 Desember 2018.
Dijelaskannya, di bawah Kementeriannya ada beberapa komite. Diantaranya komite keselamatan kerja, komite keamanan jembatan, pagar, dan terowongan jalan. Kemudian ada komite keselamatan konstruksi yang seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Kalau ada kecelakaan ini seperti KNKT (Komite keselamatan konstruksi) terjun ke situ. Sanksinya bagaimana nanti menunggu rekomendasi dari komite ini,” katanya.
Untuk kembali memfungsikan jalan itu, menurutnya tak akan lama. Terlebih, jalan tersebut berada di perkiraan. “Mohon maaf saya belum ke lapangan, tapi melihat itu di kota saya kira nggak lama,” katanya.
Di lokasi yang sama, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto menambahkan, pihaknya sudah menurunkan tim geoteknik jalan, tim balai jalan dan beberapa petugas untuk menyikapi peristiwa amblesnya jalan itu. “Kami punya SOP (Standar Operasional Prosedur) respons penyediaan infrastruktur. Semoga tidak terlalu lama, 3-5 hari bisa berfungsi kembali meski belum permanen,” kata dia.
SUMBER