![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWEXqOScOtE4O7ZfSJmk6xZQvmkbY0aDLHxliqrEYMX-MuQRljs904YoIodnTqFmZUQnJJtGCOVYtIzXYUuTy3hh31apW7EjmakuX1AACDnpZFSAmhGbyLdixss4GRHKHVU4Icnn9aqJ-B/s640/golkar.jpeg)
NUSANEWS - Partai Golkar Luwu Timur larang calon legislator (caleg) mengumbar janji kepada pemilih. Apalagi, janjinya sulit ditepati setelah terpilih.
Ketua Bappilu DPD II Partai Golkar Luwu Timur, Najamuddin mengatakan, partai tidak membolehkan caleg memberi janji. Sebab, memberi janji bukan solusi mendapatkan suara. “Lebih baik datangi masyarakat di lapangan. Dengar aspirasi mereka,” ujarnya.
Legislator Partai Golkar ini menilai, terlalu banyak berjanji membutuhkan pertanggungjawaban. Bukan hanya kepada pemilih, tetapi kepada Sang Pencipta. “Serap saja aspirasi masyarakat. Kebutuhan dan harapan masyarakat. Nantinya disampaikan ke partai. Diteruskan ke anggota dewan untuk dieksekusi lewat fungsi anggaran,” ungkapnya.
Pada pemilu 2019, partai berlambang pohon beringin ini menargetkan mendapatkan 10 kursi dari 6 kursi yang ada saat ini. Ia pun yakin bisa merebut sebab dengan potensi caleg-calegnya. “Kita pasang caleg potensial dari perempuan, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda,” tuturnya.
Partai lainnya, seperti PAN juga yakin bisa mendapatkan 5 kursi. Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Luwu Timur, Usman Sadik mengatakan, target partainya tidak muluk-muluk. Hanya menambah satu kursi. “Kini ditargetkan jadi lima kursi. Itu saja yang ingin diraih di Luwu Timur,” bebernya.
SUMBER