logo
×

Sabtu, 22 Desember 2018

Dradjad Wibowo: Sudah Zaman 5G, Kok Masih Bicara 'Tepukan Ajaib'

Dradjad Wibowo: Sudah Zaman 5G, Kok Masih Bicara 'Tepukan Ajaib'

NUSANEWS - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengungkit tepukan Hatta Rajasa kepada Jusuf Kalla (JK) pada debat capres Pemilu 2014 dengan menyebutnya sebagai 'tepukan ajaib'. Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo, terpingkal mendengar pernyataan Hasto tersebut.

"Ha-ha-ha.... Sekarang ini dunia mau masuk ke zaman 5G. Di bidang fisika, tetangga kita, Singapura dan Thailand, sudah banyak kemajuan riset cahaya synchrotron. Kok kita di Indonesia masih membicarakan hal-hal seperti 'tepukan ajaib'? Saya sampai tidak bisa menahan tawa," ujar Dradjad kepada wartawan, Sabtu (22/12/2018).

Pria yang dekat dengan Hatta itu lantas menjelaskan arti tepukan Hatta kepada JK. Dia mengatakan tepukan itu merupakan tepukan biasa. Bukan 'tepukan ajaib' seperti yang disebut Hasto.

"Itu tepukan biasa saja. Kebetulan Pak JK sudah telanjur berbalik. Bang Hatta hanya menunjukkan keramahtamahan," katanya.

Pernyataan soal 'tepukan ajaib' itu dilontarkan Hasto saat menanggapi debat capres yang akan segera digelar. Saat itu, dia berharap debat berjalan dengan tertib dan tidak ada 'tepukan ajaib'.

Dradjad pun mengaku heran atas pernyataan Sekjen PDIP itu. Dia heran, di era modern seperti saat ini, Hasto masih mempercayai hal-hal yang irasional, seperti 'tepukan ajaib'.

"Bang Hatta itu orang yang sangat rasional. Sangat mengutamakan iptek. Lulusan ITB Perminyakan. Ketika masih Menko, Bang Hatta sering memakai teori dan rumus fisika untuk memahami dan menjelaskan dinamika ekonomi," ujar Dradjad.

"Kita bicara yang ilmiah saja deh. Tapi kalau ada personel tim Pak Jokowi yang percaya dengan konsep aneh seperti 'tepukan ajaib', ya sudah. Mending saya memakai 'kantong ajaib' Doraemon saja. Siapa tahu bisa membuat ekonomi meroket," sambungnya.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: