logo
×

Rabu, 19 Desember 2018

Diserang Ormas, Mahasiswa: Papua Merdeka Cuma 19 Hari

Diserang Ormas, Mahasiswa: Papua Merdeka Cuma 19 Hari

NUSANEWS - Meski sempat dihadang dan diserang ormas, mahasiswa Papua tetap bertahan di depan kantor Konsulat Amerika di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Bali, Rabu (19/12).

Para aktivias dari Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali melakukan unjukrasa menuntut Papua merdeka.

Untuk menghindari ketegangan dan hal-hal yang tak diinginkan, puluhan aktivis asal Papua, ini menggelar aksi di area parkir timur Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandi Renon.

Aksi mahasiswa Papua dikawal ketat aparat kepolisian. Puluhan mahasiswa Papua membentangkan spanduk dan poster. Mereka juga menggelar orasi.

Dalam aksi itu, Juru Bicara Aksi, Gilo menyatakan bahwa aksi digelar dalam rangka memperingati Trikora yang dianggap ilegal di Papua.

Dalam orasinya, mereka menuntut pemerintah Indonesia agar memberikan kemerdekaan kepada Papua Barat.

Mereka menyebut Indonesia adalah kolonial yang harusnya mengakui Kemerdekaan Papua Barat.

Menurut Gilo, pada tanggal 1 Desember 1961, bangsa Papua Barat telah menyatakan diri berdaulat dan merdeka.

Bahkan lanjut Gilo, secara De facto, pernyataan itu juga telah diakui oleh pemerintah Belanda dan Austrlaia.

“Tapi kemerdekaan hanya bertahan 19 hari karena mengumandangkan Trikora dan merebut bangsa Papua Barat. Makanya kami menganggap Trikora ini ilegal karena Bangsa Papua telah mendeklarasikan diri merdeka,” kata Gilo.

Bahkan dia menuding jika operasi Trikora telah menghilangkan hak politik orang Papua demi kepentingan politik, ekonomi dan kekuasaan pemerintahan Indonesia dan Amerika untuk Freeport.

“Sekali lagi kami menuntut Indonesia, Belanda dan Amerika harus mengakui bahwa bangsa Papua Barat adalah bangsa yang telah merdeka pada 1 Desember 1961,” tukas Gilo.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: