NUSANEWS - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno kembali menjadi sasaran masyarakat mengeluarkan curahan hati (curhat). Kali ini, dia menjadi tempat curhat para guru ngaji, salah satunya Sri Handayani.
Sri mengeluhkan mengenai Biaya Operasional Sekolah (BOS) di daerahnya yang mendadak distop. Sri merasa, kebijakan tersebut sangat merugikan.
"Dulu, kami masih dibantu dengan Biaya Operasional Sekolah (BOS), ini sangat membantu. Namun, dana itu distop bagi tempat pendidikan yang tidak punya surat yayasan dari Kementerian Hukum dan HAM," kata Sri kepada Sandi dalam acara bertajuk 'Curhat Kiai Kampung kepada Bang Sandi' di Malang, Jawa Timur, Kamis (6/12).
Acara itu dihadiri oleh sejumlah kiai, ustad dan ustadah yang datang dari berbagai pelosok desa di Malang. Sri yang datang dari Desa Bareng mengatakan, akibat penghentian program BOS itu, ia dan pendidik lain di yayasannya hanya mendapatkan ratusan ribu rupiah dalam sebulan.
"Jadi kami hanya mendapatkan delapan ribu satu hari. Kalau sebulan ditotal hanya Rp 240.000, Pak," curhat Sri.
Mendengarkan curhatan Sri, Sandi pun tampak ikut merasakan derita para guru ngaji. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itupun mengatakan, banyak yang harus diperbaiki, termasuk kebijakan yang pro terhadap guru ngaji.
"Insya Allah saya tampung aspirasinya. Kami akan menyejahterakan guru ngaji dan kiai. Kami akan bikin One Kiai for One Center Entrepreneurship, satu kiai dengan satu pusat pelatihan wirausaha. Jadi desa bisa mandiri, guru ngaji juga punya penghasilan lebih," janji Sandi.
Suami dari Nur Asia Uno itu menyatakan, seandainya dirinya mendapatkan amanat melayani masyarakat Indonesia, dia berjanji akan menciptakan swasembada pangan, air, dan energi. Ia pun berjanji, bersama Prabowo Subianto akan menggerakkan ekonomi rakyat.
"Kebijakan ekonomi yang menciptakan dan menyediakan lapangan kerja serta membuat harga-harga kebutuhan bahan pokok terjangkau dan stabil," pungkasnya.
SUMBER