logo
×

Jumat, 07 Desember 2018

Caleg PSI Pakai Baju 'Cleaning Service': Pengin Bersih-bersih DPR

Caleg PSI Pakai Baju 'Cleaning Service': Pengin Bersih-bersih DPR

NUSANEWS - Calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mikhail Gorbachev Dom, menyambangi kompleks DPR dengan berpakaian terusan ala petugas kebersihan atau cleaning service. Pria yang biasa dipanggil Gorba itu mengaku ingin bersih-bersih DPR, maksudnya?

Ketika PSI mengkampanyekan 'bersih-bersih DPR', menurut Gorba, banyak yang berkomentar miring. Itulah yang membuat Gorba akhirnya berpakaian ala petugas kebersihan.

"Banyak yang bilang, 'Udah buka aja lowongan buat cleaning service'. Karena itu, hari ini gue pakai ini," ucap Gorba, yang tampak mengenakan baju terusan berwarna merah dengan tulisan 'Bersih-bersih DPR' di bagian belakangnya saat menyambangi DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Gorba optimistis PSI akan memasuki DPR nantinya sebagai anggota yang ingin DPR bersih dari berbagai praktik kotor. Gorba tampak ditemani caleg PSI lainnya, seperti Rian Ernest dan Sigit Widodo.

Mereka kemudian menyampaikan surat ke pejabat pengelola informasi dan dokumentasi serta kesekjenan DPR untuk meminta sejumlah data kinerja anggota DPR. Isi surat itu meminta laporan hasil penggunaan biaya kunjungan kerja pada masa reses dan di luar masa reses.

Selain itu, data terkait jumlah biaya yang diberikan dan laporan realisasi penggunaan biaya kunjungan kerja ke luar negeri juga diminta, termasuk data jumlah biaya untuk seluruh rapat, sidang komisi, sidang paripurna, sidang pengesahan RUU pada 2017, dan data jumlah tunjangan anggota DPR untuk hadir dalam setiap rapat.

Gorba menyebut kinerja DPR semasa masa sidang pada 2018 menurun dibanding pada 2017. Tahun lalu, disebut Gorba, para anggota DPR bisa menyelesaikan 7 dari 47 RUU, sedangkan tahun ini baru 4 dari 50 RUU yang masuk dalam prioritas Prolegnas.

Padahal, menurut Gorba, anggaran tahun 2018 naik menjadi Rp 5,7 triliun dibanding tahun 2017, sebesar Rp 4,2 triliun. Dia pun menyebut PSI rela tidak dibayar jika tak bisa menghasilkan UU yang berkualitas apabila calegnya lolos ke DPR.

"Tujuan kita sama, kalau misalnya nanti PSI masuk, kita rela nih nggak dibayar kalau misalnya kita nggak bisa menghasilkan umpannya UU yang berkualitas gitu," kata Gorba.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: