logo
×

Senin, 31 Desember 2018

Bab ke-5, Kisah Ajaib Joko’s Wonderland

Bab ke-5, Kisah Ajaib Joko’s Wonderland

Oleh: Asyari Usman

The Joko’s Wonderland adalah ‘fairy tales’ (kisah ajaib) yang sangat membuai semua orang. Prince Joko digambarkan sebagai sosok yang baik dan bersahaja. Belum pernah ada ‘fairy tales’ yang diangkat ke layar lebar dengan hasil yang sangat mencengangkan.

Box office di mana-mana. This is my Prince. Pangeran yang humble. Sederhana sekali. Sesuai dengan impian rakyat.

Banyak penonton yang terbelalak melihat manuver akrobatik Pangeran Joko. Bagaimana tak terperangah? Pangeran masuk gorong-gorong. Pangeran siap selfi atau wefie di mana saja dan dengan siapa saja. Tanpa protokeler. Paspamprince tidak galak. Prince Joko betul-betul menyenangkan semua orang, khususnya ibu-ibu.

Cerita ajaib Prince Joko diserialkan dalam lima bagian atau lima bab. Bab pertama menceritakan kisah yang sangat menakjubkan tentang perjalanan Prince Joko dari Solo ke Jakarta. Perjalanan yang penuh dengan adegan yang menghibur. Bab ke-2 menguraikan kecintaan warga Jakarta dan Indonesia pada umumnya kepada Pangeran.

Saking senangnya Mbak Mega dengan Prince Joko, dia nobatkan Paduka Joko sebagai ‘petugas partai’. Sayang sekali predikat ini membuat wibawa Pangeran menjadi ternoda. Tapi, Prince Joko, konon, tetap diidolakan oleh rakyat berdasarkan hasil survai Danny JA (DJA), dll.

Politisi senior, Surya Paloh, sampai tega menciptakan slogan kultus individu yang berbunuyi “Jokowi adalah Kita, Kita adalah Jokowi”. Bagian kedua ini adalah tahun kedua Jokowi di Istana. Semua berjalan mulus. Paloh mendapatkan beberapa kursi kabinet di Istana.

Bagian ketiga atau Bab ke-3 serial Pangeran Joko, atau tahun ketiga beliau di Istana, mulai menceritakan banyak masalah. Prince Joko mendapatkan perlawanan rakyat. Serentak, rakyat di segenap pelosok menyuarakan penolakan terhadap upaya Paduka untuk menjadi presiden dua periode.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: