NUSANEWS - Kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden telah bersiap menghadapi debat pilpres perdana yang akan digelar pada 17 Januari 2019. Adapun salah satu tema yang bakal dibahas terkait hukum dan hak asasi manusia (HAM).
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengaku tak khawatir seandainya kasus penyiraman penyidik senior KPK Novel Baswedan akan digoreng oleh kubu rivalnya. Dia menilai, kasus yang hingga kini belum tuntas itu tak sebanding dengan kasus pelanggaran HAM lain.
Di antaranya, kata dia, mengenai peristiwa Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kudatuli) maupun tragedi Semanggi yang memakan korban sejumlah mahasiswa. Menurutnya, rentetan kasus itu selalu dilimpahkan ke Joko Widodo sebagai pemangku pemerintah.
"Belum sebanding dengan kasus-kasus penculikan, Kudatuli, Semanggi dan lain lain yang diwarisi Pak Jokowi. Kita selesaikan melalui mekanisme hukum yang ada, toh Bareskrim sedang bekerja untuk Novel," ujar Eva saat dihubungi, Senin (31/12).
Eva juga mengungkapkan, pihaknya sudah mempersiapkan sangat matang untuk menghadapi debat perdana pilpres. Baik dalam strategi, menyajikan hingga menjawab pertanyaan yang dilayangkan saat debat.
"Ada team yang sudah bekerja menyiapkan event tersebut. Baik content, strategi menyajikan dan menjawab, riset data hingga detail lainnya," tegas anak buah Megawati ini.
Lebih lanjut, Eva menuturkan, Jokowi juga mempunyai pengalaman saat menghadapi berbagai persoalan ketika menjadi Presiden ke -7. Sehingga, dia mengaku tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Karena pengalaman Pak Jokowi yang aktor pelaku menjadi modal kuat yang tim harus akomodasi," pungkasnya.
SUMBER