NUSANEWS - KH Imron Rosyadi, Pengasuh Pondok Pesantren Al Mimbar Sambong, Jombang, mengaku prihatin menyaksikan sejumlah pernyataan kiai politik yang semakin tidak konsisten. Termasuk 4 kali pernyataan Cawapres Kiai Ma’ruf Amin, dinilai blunder.
“Saya tidak habis pikir, kiai-kiai miliarder kok semakin tidak konsisten, omongannya meleset semua. Apa lantaran sudah masuk politik, sehingga tidak mengenal benar dan salah. Akhirnya ‘isuk dele sore tempe’ (pagi kedele sore jadi tempe red.). Membingungkan umat,” tegas Kiai Rosyad panggilan akrabnya kepada duta.co, Minggu (30/12/2018).
Menurut mantan pengurus GP Ansor Jatim ini, sedikitnya 4 pernyataan Kiai Ma’ruf yang sulit dipahami. Masing-masing:
1. Soal video ucapan selamat natal dan tahun baru. Padahal, sebelumnya Kiai Ma’ruf sebagaimana ditulis media, menyarankan kepada umat Islam untuk tidak melakukan itu. “Dari sini, apa yang dikatakan Habib Rizieq menjadi benar. Bahwa konsistensi perjuangan itu, memang berat, apalagi kalau sudah melawan harta dan kekuasaan,” tegasnya.
2. Kalimat ‘PKI Mata Lu’. Kalimat ini tidak seharusnya keluar dari Kiai Ma’ruf Amin, apapun alasannya. “Sebagai mantan Rais Aam PBNU, tidak elok bicara sekasar itu,” lanjutnya.
3. Sindir Prabowo Membunuh dan Menculik. Ini persoalan serius. Padahal itu terkait peristiwa 1998 di mana kondisinya sangat berbeda. “Pak Prabowo tidak pernah menculik. Memang ada upaya mengamankan aktivis, dan itu bukan dilakukan Prabowo, melainkan Tim Mawar. Hebatnya mereka yang katanya diculik itu, sekarang bersama Pak Prabowo, menjadi kader Gerindra,” katanya.
4. Menyebut orang budek, buta karena tidak tahu prestasi Jokowi. Sampai akhirnya diprotes komunitas disabilitas. “Ini tidak sepantasnya dilakukan Kiai Ma’ruf. Apalagi menggunakan ayat Alquran ṣummum, bukmun, ‘umyun. Bayangkan kalau sampai dilakukan orang lain, sudah didemo,” tegas Kiai Rosyad.
SUMBER