NUSANEWS - Pengamat Politik Hermawan Sulistyo menilai, bergabungnya pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra ke kubu Jokowi - Ma'ruf bisa berdampak positif. Salah satunya mengurangi orang-orang yang selama ini menyinyiri pemerintah.
Menurut Hermawan, Yusril sama sekali tak memiliki massa.
"Ini cuma bisa mengurangi lawan, bisa destruktif jadi orang-orang seperti Ali Nggabalin. Yusril tidak punya pendukung tapi bisa ngerusak," kata Hermawan kepada Kricom di Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Hermawan melanjutkan, jika terus dikiritisi Yusril, pemerintah akan terganggu.
"Kalau nyerang dengan isu-isu hukum kan terganggu, tapi kalau orang seperti Ngabalin jangan ngomong yang positif tentang dia bisa dimanfaatkan mengambil peran untuk menyerang lawan," papar dia.
Terkait keputusan Yusril, pengajar di PTIK ini menganggap, politik adalah sesuatu yang empiris.
"Tidak ada yang permanen dalam politik, yang permanen itu kepentingan hari ini, lawan besok kawan itu biasa aja," ungkapnya.
"Semua politisi itu enggak ada yang bisa pegang kepalanya. Siapa yang bisa pegang kepalanya. Selama kepentingannya masih terjaga mereka masih akan merapat. Kalau tidak terjaga lagi ya lepas lah," tambah Hermawan.
SUMBER