NUSANEWS - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menilai pemerintahan Jokowi telah gagal mewujudkan tiga hal penting dalam perekonomian.
Demikian disampaikan ekonom senior yang juga Anggota BPN Prabowo-Sandiaga, Dradjad Wibowo saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Senin (19/11/2018). "Tim ekonomi Jokowi jelek sekali karena gagal mewujudkan janji-janji pak Jokowi," kata Dradjad.
Salah satu poin yang menjadi kritikan adalah pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 7% dalam lima tahun kepemimpinannya.
Dalam beberapa tahun terakhir, realisasi pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata hanya tumbuh 5% atau jauh dari proyeksi yang dipatok pada awal pemerintahan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam RPJMN mencapai 6% sampai 7%.
Akan tetapi, realisasi rata-rata sampai dengan tahun ini hanya 5%. Menurut Luhut, faktor global tak dapat dilepaskan dari tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi dalam RPJMN tersebut.
"Itu pun kita masih tumbuh 5,17%-5,00%. Itu sudah sangat bagus," katanya di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (19/11/2018).
Luhut bahkan menyebut pihak-pihak luar negeri yang ditemui di APEC maupun KTT ASEAN di Singapura memberikan apresiasi. Indonesia dinilai sangat prudent dalam mengelola perekonomian.
"Dia bilang Bu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati) mengelola budget kita sangat baik. Staf-staf ahli keilmuan kita juga bilang begitu. Pak Darmin (Menko Perekonomian Darmin Nasution) itu orang yang sangat tertib, semua kita beri masukan," ujar Luhut.
SUMBER