NUSANEWS - Keputusan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra untuk merapat ke kubu calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Joko Widodo (Jokowi)-KH. Ma'ruf Amin tampaknya tak mendapat dukungan penuh dari kader partainya.
Hal itu terungkap dari salah satu politikus senior PBB, MS. Kaban. Menurutnya, langkah yang diambil Yusril dalah keputusan pribadi dan tidak mewakili PBB sebagai sebuah partai.
"Sebagai lawyer profesional YIM (Yusril) boleh memilih siapa saja yang menjadi klien termasuk Jokowi-Ma'ruf Amin. Kader Partai Bulan Bintang fokus di dapil meraih suara untuk legislatif dan menangkan pilpres hasil ijtimak ulama," jelas MS Kaban dalam keterangannya, Selasa (6/11/2081).
Ijtimak Ulama sendiri dalam salah satu butirnya berisi amanah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab untuk mendukung calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut MS Kaban, keputusan Ijtimak Ulama untuk memilih Prabowo dan Sandiaga menjadi kewajiban.
"Fokus menangkan PSO8 (Prabowo Subianto) jadi heboh gara-gara Yusril menjadi lawyer Jokowi-Ma'ruf. Padahal penunjukan itu enggak ada kaitan dengan Partai Bulan Bintang, tapi dikaitkaitkan. Ini resiko ketum partai, intelektual juga profesional," ucap MS Kaban.
Ia pun yakin, lapisan PBB di tingkat bawah tetap kompak memenangkan Prabowo-Sandi.
"Mungkin banyak yang belum paham Partai Bulan Bintang itu keputusan bersama. Bisa saja keputusan partai beda dengan maunya ketum. Itulah musyawarah. Setelah musyawarah masih ada beda sikap, toh tetap dihormati," pungkasnya.
SUMBER
