NUSANEWS - Rentetan isu menyasar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Mulai dari akun palsu, surat pemanggilan palsu hingga situs Indonesialeaks. Ditengarai sebagai manuver beberapa pihak yang sengaja memojokan Kapolri sebagai penjaga keamanan.
“Menjelang tahun politik ternyata cukup banyak pihak yang bermanuver untuk membuat kegaduhan. Bahkan Kapolri sebagai penanggung jawab keamanan di negeri ini menjadi sasaran orang orang yang tidak bertanggungjawab," kata Presidium IPW Neta S Pane kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/11).
Dari penelusuran IPW Tito Karnavian tidak punya akun medsos apapun, baik twitter, facebook atau lainnya. Terakhir, sekitar tahun 2008 Tito punya facebook untuk memastikan dirinya mengkroscek langsung kepada Kapolri perihal akun sosial media yang masih dimilikinya.
“Menurut Tito, sejak menjabat Kadensus Antinteror akhir tahun 2009, dia menghapus semua akun medsosnya. Hal itu dilakukan agar orang orang yang tidak bertanggung jawab, tidak dapat menjajaki pola hidup dan pola pikirnya. Sebab sebagai Kadensus Anti Teror dia kerap menjadi target utama teroris,” jelasnya.
Sebab itulah, aksi pembajakan dan pembuatan akun palsu serta fitnah di medsos terhadap Tito Karnavian harus dihentikan.
“Mabes Polri harus segera menangkap dan memproses pelakunya secara hukum. Tujuannya agar tidak terjadi kegaduhan yang bisa mengganggu soliditas Polri dalam menjaga keamanan di tahun politik sekarang ini,” pungkas Neta. [jto]
SUMBER
