NUSANEWS - Pernyataan calon wakil presiden Ma'ruf Amin terkait 'budek dan buta' diklarifikasi Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK).
Wakil Ketua TKN KIK Abdul Kadir Karding, mengatakan, pernyataan pendamping Joko Widodo merupakan metafora yang biasa digunakan.
Ungkapan itu, sambung Karding, untuk lebih menegaskan kinerja yang telah dilakukan pemerintah dan mendorong semua pihak termasuk oposisi itu bisa berpikir dan bersikap secara obyektif.
"Pernyataan itu terlontar menyusul munculnya pembangunan narasi-narasi yang membutakan prestasi yang dilakukan calon presiden sejawat. Katakan yang ada itu ya ada, yang tidak ada ya tidak ada. Katakan yang benar itu benar dan yang tidak benar ya tidak benar," ungkap Karding, di Jakarta, Ahad (11/11).
Diketahui, Ma'ruf Amin menyindir orang-orang yang kerap mengkritik kinerja Presiden Jokowi. Dia mengibaratkan hanya orang 'budek' dan 'buta' saja mengkritik perkembangan pembangunan yang dikerjakan Jokowi.
Hal itu diungkapkan Ma'ruf saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Rumah dan deklarasi Relawan yang mengatasnamakan Barisan Nusantara (Barnus) di kawasan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).
Kesempatan itu sekaligus digunakan Ma'ruf untuk memamerkan berbagai prestasi Jokowi selama menjabat di periode pertama yang dinilainya berhasil menyejahterakan masyarakat. [jto]
SUMBER