logo
×

Minggu, 04 November 2018

Sandiaga Bakal Berembuk dengan Aktivis HAM Soal Hukuman Mati TKI

Sandiaga Bakal Berembuk dengan Aktivis HAM Soal Hukuman Mati TKI

NUSANEWS - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno akan mengajak seluruh aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) untuk berembuk soal hukuman mati terhadap tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Hal itu untuk melindungi tenaga kerja Indonesia di luar negeri bisa terlindungi dari hukuman mati.

“Kita akan berembuk sama aktivis HAM langkah pasti, cepat agar TKI yang terancam hukuman mati bisa diloloskan,” ucap Sandiaga di Makassar, Ahad, 4 November 2018.

Ia mencontohkan tiga tahun lalu Prabowo Subianto berhasil membebaskan hukuman Wilfrida dari eksekusi mati di Malaysia. Itu adalah hal yang luar biasa.
Sehingga ia tak menginginkan kasus serupa terjadi lagi seperti yang dialami Tuti Tursilawati. “Saya menyerukan agar kita bergerak cepat melindungi seluruh warga Indonesia di luar negeri dan Indonesia, jangan sampai kasus Tuti terulang,” tutur dia.


Menurut Sandiaga, bantuan untuk mengadvokasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri sangat diperlukan. Supaya pemerintah Indonesia tidak terlambat menangani warganya yang terancam hukuman mati. “Jangan sampai kita kecolongan, pastikan semua yang terancam hukuman mati harus cepat dilakukan pembelaan,” kata Sandiaga.

Terpisah, Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Muhammad Haedir mengatakan pemerintah harus proaktif mengontrol warga Indonesia yang berada di luar negeri. Hal itu agar pemerintah bisa melindungi warganya yang berada di luar negeri.

“Agak aneh kalau pemerintah kita tak tahu jika warganya dieksekusi mati,” kata Haedir.

Sebelumnya Tuti warga asal Majalengka ini dieksekusi mati oleh pemerintah Arab Saudi pada Senin, 29 Oktober 2018. Dikabarkan Tuti dieksekusi tanpa ada pemberitahuan pemerintah Indonesia. Tuti ditangkap polisi Arab Saudi pada 12 Mei 2010 atas tuduhan membunuh ayah majikannya, Suud Mulhaq Al Utaibi.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: