NUSANEWS - "Sudah salah terus saja mencari, pembenaran untuk membela ucapan-ucapan pasangan capres dan wapres yang mereka dukung, mereka lupa rakyat sudah sangat cerdas diera reformasi ini," kata politikus Ruhut Sitompul.
Mantan anggota DPR dari Demokrat itu menambahkan kalau seseorang sudah melakukan kesalahan, sebaiknya jangan berusaha mencari pembenaran.
Menurut pendukung calon presiden petahana Joko Widodo itu melakukan pembenaran bakal sia-sia, sebab saat ini masyarakat sudah pintar menentukan mana yang benar dan yang salah.
Ruhut Sitompul menyampaikan lagi pendapatnya mengenai persoalan permintaan maaf. Baginya, apa sesulit itu seseorang mengucapkan permintaan maaf.
Pernyataan Ruhut Sitompul disampaikan di tengah polemik pidato calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut "tampang Boyolali." Pidato Prabowo Subianto ketika dia meresmikan kantor Badan Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018).
Maksud hati Prabowo Subianto bercanda, namun malah menjadi polemik berkepanjangan. Setelah itu, dia meminta maaf.
Permintaan maaf Prabowo Subianto disampaikan lewat video yang diunggah koordinator juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak, ke media sosial.
"Jadi, dan ya. Tapi kalau maksud saya tidak negatif. Tapi kalau ada yang merasa tersinggung, ya saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu," kata Prabowo Subianto.
Prabowo mengatakan tidak ada maksud sama sekali untuk menghina masyarakat Boyolali.
“Saya kira itu ya mungkin berlebihan. Saya tidak ada niat sama sekali, itu kan cara saya kalau berbicara itu familiar, dari ya mungkin istilah bahasa-bahasa sebagai seorang teman. Jadi ya audiens waktu itu juga nggak terlalu besar, ya mungkin paling hanya 400-500 orang kader dari partai-partai koalisi kita di peresmian kantor pemenangan,” kata Prabowo Subianto.
“Ya saya seloroh ya dan itu kira-kira sambutan saya kan satu jam, mungkin 40 menit lebih, itu (soal 'tampang Boyolali') mungkin hanya 2 menit itu," Prabowo Subianto menambahkan.
SUMBER