logo
×

Selasa, 06 November 2018

Proyek Jembatan Titi Dua Sicanang Banyak Masalah, Sikap Inspektorat Begini

Proyek Jembatan Titi Dua Sicanang Banyak Masalah, Sikap Inspektorat Begini

NUSANEWS - Inspektorat Pemerintah Kota (Pemko) Medan ogah menelusuri dugaan penyelewengan proyek pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, Medan Belawan, yang tiga kali ganti kontraktor tetapi orangnya sama yakni Roro atau Susi.

Inspektur Pemko Medan Farid Wajedi mengaku, saat ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah menurunkan tim melakukan penelusuran.

“Enggak bisa turun tim (Inspektorat) karena BPK (Sumut) sudah masuk (menelusuri). Kode etiknya begitu, kalau sudah ada yang turun maka kita tidak bisa,” aku Farid, Selasa (6/11/2018).

Farid juga mengaku, BPK Sumut sedang melakukan pemeriksaan terkait proyek tersebut. Namun, tak dijelaskan siapa saja yang diperiksa. Bahkan, lembaga itu juga memeriksa belanja-belanja daerah Pemko Medan.

“Kalau mereka (BPK Sumut) sudah masuk, maka kita tidak bisa. Nanti kalau kita masuk juga, bisa overlap. Terkecuali, mereka belum masuk tentu kita bisa menelusuri,” ucapnya.

Sementara, Ketua Fraksi PAN DPRD Medan Bahrumsyah berharap tim dari BPK Sumut yang turun melakukan pemeriksaan dapat mengungkap dugaan penyelewengan proyek itu.

Sebab, dampak dari proyek tersebut mengakibatkan warga di Kelurahan Sicanang sempat terisolir lantaran akses satu-satunya terputus. “Kalau BPK Sumut sudah turun, kita yakin akan terungkap jelas. Jadi, kita tunggu hasilnya nanti seperti apa,” ujarnya.

Untuk diketahui, jembatan tersebut pertama kali dikerjakan pada Oktober 2017 oleh PT Jaya Star Utama dengan pimpinan proyek Susi dengan anggaran Rp8 miliar lebih. Namun, belum selesai dikerjakan ternyata pada 6 November 2017 jembatan tersebut roboh.

Setelah terhenti beberapa bulan, maka pembangunan dilanjutkan dengan tender ulang dan dikerjakan PT Pillaren. Akan tetapi, kontraktornya merupakan orang yang sama dengan perusahaan sebelumnya. Lantas, pada 29 Agustus 2018 jembatan amblas lagi yang dianggap human error bukan faktor alam.

Usai longsor berhasil diatasi, pengerjaan kembali diteruskan. Kontraktor yang mengerjakan dengan nama berbeda yakni PT Jaya Suskes Prima dengan anggaran Rp13.642.000.000.

Namun, oknum kontraktor ternyata sama yaitu Susi. Pada 20 Oktober 2018 tanah di sekitar jembatan kembali amblas dengan diameter yang lebar. Akibatnya, 11.000 jiwa lebih warga Kelurahan Sicanang terisolir dan aktifitasnya menjadi terkendala.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: