NUSANEWS - Sekelompok oknum tentara dan polisi mengunci parlemen nasional Papua Nugini dan menghancurkan sejumlah kendaraan pada hari ini (Selasa, 10/11)
The Guardian mengabarkan bahwa penyerangan dilakukan kelompok tentara dan polisi tersebut diyakini merupakan bentuk protes terhadap tunjangan yang tidak dibayarkan dari KTT APEC yang digelar pekan kemarin.
Anggota parlemen oposisi Allan Bird mengatakan, dia dan anggota parlemen oposisi lainnya berada di ruang konferensi yang terkunci ketika mereka mendengar kelompok itu melakukan penguncian dan pemblokiran.
"Kami mendengar mereka datang, Anda bisa mendengar mereka menghancurkan barang, merusak kaca dan beberapa kendaraan di jalan masuk," ujarnya.
"Saya mengetahui beberapa penjaga keamanan parlemen diserang, beberapa menteri mungkin juga telah diserang. Saya pikir (kelompok) kebanyakan mentargetkan menteri, tetapi siapa pun yang menghalangi mereka akan diperlakukan dengan kasar," sambungnya.
Bird mengaku tidak merasa berada dalam bahaya karena oposisi bukanlah target dari penyerangan itu.
Sementara itu, seorang juru bicara polisi mengatakan kepada The Guardian bahwa dia tidak memiliki informasi lebih lanjut soal pelaku penguncian itu selain beberapa petugas polisi yang merasa tidak puas. [mel]
SUMBER