NUSANEWS - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyarankan untuk memperluas area pencarian cockpit voice recorder (CVR) Lion Air JT-610.
Saran ini lantaran CVR yang merupakan bagian kotak hitam sudah tidak lagi mengirim sinyal atau ping ke alat Pinger Locator.
Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza menilai ada kemungkinan CVR tertimbun lumpur. Sebab dihari kelima pencarian tim KNKT Indonesia, tim Kapal Baruna Jaya I BPPT, dan dibantu KNKT dari Singapore dan KNKT Amerika Serikat serta Tim Boeing yang melakukan pencarian CVR dengan Pinger Locator tidak menemukan sinyal CVR.
“Asumsi kami bahwa, mungkin CVR dan Beaconnya masuk ke dalam lumpur dan tertutup reruntuhan pesawat yang lebar sehingga tidak dapat mengirim secara vertikal atau omni sebagaimana FDR,” jelas Riza dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, (3/11/2018).
Riza menambahkan hasil video divers akan dievaluasi untuk menyeleksi serpihan yang harus menjadi perhatian. Agar serpihan dapat diangkat ke permukaan.
“Untuk diikat dan diangkat ke permukaan atau pun disingkirkan dari lokasi, sehingga beacon dapat merilis gelombang akustik ke ping locator dan transponder,” tuturnya.
Lebih lanjut Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, M. Ilyas menilai jika peralatan transponder tidak lagi menerima respon dari beacon CVR, maka akan dicari ke area lainnya.
“Jika USBL Transponder di Kapal Baruna Jaya I gak dapat sinyal, maka kami sarankan untuk melakukan pencarian di luar area prioritas saat ini,” tutup Ilyas.
SUMBER