NUSANEWS - Komisi C DPRD Jombang kembali menyoroti beberapa paket proyek yang belum berhasil dilelang. Padahal saat ini sudah memasuki bulan November. Miftahul Huda, Ketua Komisi C DPRD, menilai pemkab lamban dalam melakukan proses lelang.
”Saya pernah menyampaikan jangan sampai proses lelalang ini lamban,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin.
Menurutnya, lemahnya perencanaan akan berimbas pada molornya proses lelang. Saat ini sudah memasuki November, sehingga dikhawatirkan anggaran proyek diserap dengan sisa waktu kurang dua bulan.
”Yang kita heran, mengapa setiap tahun selalu terjadi seperti ini. Kalau lelang saja molor, pembangunan juga pastinya molor. Ya mudah-mudahan semuanya seusai jadwal,” jelasnya
Huda juga mengingatkan, di akhir tahun memasuki musim hujan. Sehingga proyek pembangunan fisik yang saat ini tengah dikerjakan, agar ada percepatan. ”Kalau musim hujan proyek fisik baru dikerjakan, tentu bisa mempengaruhi kualitas bangunan. Misalnya untuk proyek jalan,’’ bebernya.
Huda juga mendesak, pemkab melakukan pengawasan ketat pelaksanaan pembangunan proyek. Baik dari sisi ketepatan waktu maupun kualitas proyek.
”Jangan sampai nantinya, banyak keluhan masyarakat terkait kualitas pembangunan yang mudah rusak. Seperti proyek-proyek fisik 2016, 2017, saat ini sudah banyak yang rusak,” katanya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk turut mengawasi proses pembangunan yang daerahnya. ”Kami sangat kecewa, tahun lalu proyek baru dibangun sudah rusak. Baru tiga bulan selesai, tapi sudah ambrol. Tahun ini mudah-mudahan kualitasnya meningkat,” pungkasnya.
Sebelumnya, memasuki pekan pertama Nopember 2018, unit pelayanan pengadaan (ULP) masih memiliki pekerjaan rumah yang belum terselesaikan berkaitan dengan lelang paket. Total masih ada 23 paket yang belum berhasil lelang.
”Total kita terima sebanyak 197 usulan paket lelang. Sebanyak 174 paket sudah berhasil lelang, 19 paket masih proses tender, 1 paket dikembalikan ke OPD. Sementara 3 paket sisanya sudah dipastikan gagal lelang,” terang kepala ULP Jombang Supradigdo (2/11).
Adapun ke-19 paket lelang yang masih dalam tahap tender itu diantaranya, dua paket lelang belanja barang dibantukan pada masyarakat berupa domba, kambing, pakan dan obat senilai Rp 552,1 juta dan paket hibah barang yang dibantukan pada masyarakat, organisasi, lembaga mayarakat berupa kambing/domba jantan senilai Rp 625,4 juta. Dua paket ini milik Dinas Peternakan.
Paket belanja cetak formulir kependudukan dan pencatatan sipil senilai Rp 862,6 juta. Pengadaan barang bantuan sosial barang yang dibantukan pada masyarakat, organisasi dan lembaga masyarakat milik Dinsos senilai Rp 2,3 miliar.
Serta 15 paket lelang proyek jalan milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). ”Ini pekan terakhir kita lakukan lelang, sebab waktunya sudah mepet dengan tutup buku anggaran, selain itu juga pertimbangan masa pelaksanaan,” imbuhnya.
SUMBER