NUSANEWS - Fakta baru kembali berhasil diungkap dalam tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Salah salah komponen pesawat tersebut diketahui diganti di satu penerbangan, sebelum menuju Pangkalpinang.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soejanto Tjahjono menyebut komponen yang diganti tersebut merupakan salah satu indikator penunjuk sikap atau Angle of Attack (AOA). Penggantian ini dilakukan saat Lion Air JT-610 hendak terbang dari Denpasar menuju Jakarta.
"AOA telah diganti di Bali," ucap Soerjanto di kantor KNKT Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (7/11).
AOA adalah indikator penunjuk sikap pesawat terhadap arah aliran udara. Pergantian ini dilakukan di satu penerbangan sebelum akhirnya burung besi nahas itu kandas di dasar laut.
Di tempat sama, Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo menjelaskan, AOA dalam pesawat jenis Boeing 737 Max 8 memiliki tiga bagian. Dalam kasus ini, hanya satu yang diganti saat terbang dari Denpasar-Jakarta.
"Ini posisi (yang diganti) disebelah kiri. Di bagian jendela pilot," kata Nurcahyo.
Lebih lanjut, Nurcahyo menuturkan kerusakan AOA masih berhubungan dengan airspeed indicator. Artinya bukan kerusakan baru. Penggantian komponen ini dilakukan setelah pilot melaporkan adanya kerusakan.
Meski demikian, penggantian komponen ini pun masih menyisakan pertanyaan yang belum terjawab oleh KNKT. Pasalnya kerusakan airspeed indicator telah terjadi di 4 penerbangan terakhir Lion Air JT-610. Bukan hanya sejak terbang dari Denpasar-Jakarta.
"Di dua penerbangan sebelumnya sebelum Denpasar-Jakarta tidak (diganti AOA, Red)," pungkasnya.
SUMBER