logo
×

Selasa, 06 November 2018

Kasus Hoaks Lion Air, Polisi Gali Bantahan Mustofa Nahra

Kasus Hoaks Lion Air, Polisi Gali Bantahan Mustofa Nahra

NUSANEWS - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Dittipidsiber Bareskrim) mendalami logika yang digunakan Mustofa Nahrawardaya saat membantah telah menyebarkan kabar bohong atau hoaks seputar insiden kecelakaan pesawat Lion Air JT610. Dugaan kabar hoaks itu disampaikan aktivis gerakan #2019GantiPresiden tersebut lewat akun media sosial Twitter pribadinya, @AkunTofa.

Mustofa menyebut cuitannya soal Lion Air pada Senin (29/10) pukul 09.18 WIB merupakan kode percakapan yang biasa dilakukan bersama istrinya saat hendak menjemput seorang tokoh.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas Polri) Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan penyidik tengah mendalami apakah pernyataan Mustofa itu logis atau tidak.

"Kemarin sudah diklarifikasi dan sekarang sedang didalami oleh Dittipidsiber karena dia menggunakan kode-kode katanya. Kode-kode ini, logis tidak dia dengan istri sendiri menggunakan kode-kode," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (6/11).

Ia mengatakan, penyidik masih akan terus mendalami hal tersebut dan tidak menutup kemungkinan akan kembali memeriksa Mustofa.

"Kalau diperlukan mungkin, tapi kalau tidak ya enggak," kata jenderal bintang dua itu.

Sebelumnya, Mustofa membantah telah menyebarkan kabar bohong atau hoaks seputar insiden kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 lewat akun Twitter pribadinya, @AkunTofa.

Dia berkata, pernyataan yang ia cuitkan soal pesawat Lion Air pada Senin (29/10) sekira pukul 09.18 WIB tersebut tidak merujuk pada kejadian kecelakaan yang dialami pesawat Lion Air JT-610.

Menurutnya, cuitan tersebut merupakan kode percakapan yang biasa ia lakukan bersama istrinya saat hendak menjemput seorang tokoh yang ia rahasiakan namanya.

"Itu kode untuk istri, misal saya jemput tokoh siapa maka saya kasih kode di Twitter," kata Mustofa saat memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi di kantor sementara Dittipedsiber Bareskrim, Tanah Abang, Kamis (1/11).

Calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu berdalih, cuitan tersebut ditujukan untuk memberitahukan pada istri tentang jadwal penerbangan di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dan semacam kode bagi istrinya untuk memberitahukan tentang penjemputan seorang tokoh.

Mustofa mengaku memilih berkomunikasi melalui Twitter lantaran nomor telepon selulernya sudah dikloning sejak beberapa tahun silam.

"Itu kode untuk istri, misalnya saya jemput siapa maka saya kasih kode di Twitter saya enggak pake SMS, karena nomor saya dikloning, takut di-copy jadi tak pakai lengkap. Hanya kode untuk istri, nanti istri bilang ke supir, jemput dimana," kata Mustofa.

Komunikasi seperti ini, lanjutnya sudah dilakukan sejak 2013. Dia menuturkan komunikasikan lewat cuitan di Twitter lebih aman dibandingkan melalu pesan pribadi.

Empat Tersangka

Terkait penyebaran hoaks seputar insiden kecelakaan pesawat Lion Air JT610, Setyo menerangkan, sejauh ini penyidik telah menetapkan sebanyak empat orang sebagai tersangka.

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Wakabaintelkam) Polri ini pun mengingatkan agar masyarakat tidak ikut menyebarkan hoaks bila menemukan informasi yang tidak diyakini kebenarannya.

"Penyebaran hoaks Lion Air ada empat tersangka kalau enggak salah. (Masyarakat) kalau merasa tidak yakin jangan ikut menyebarluaskan," tuturnya.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: