logo
×

Selasa, 13 November 2018

Kalau Benar Habib Rizieq Difitnah, Projo Harus Bertanggungjawab, Termasuk Jokowi

Kalau Benar Habib Rizieq Difitnah, Projo Harus Bertanggungjawab, Termasuk Jokowi

NUSANEWS - Kasus Habib Rizieq yang bermasalah dengan otoritas keamanan Arab Saudi masih terus menjadi polemik.

Kasus tesebut bermula dari adanya laporan seorang warga di Mekkah yang melihat bendera yang dipakai gerakan redikall ISIS dipasang di dinding rumahnya.

Kubu Rizieq Shihab pun menuding pemasangan bendera tersebut adalah perbuatan intelijen busuk Indonesia.

Bahkan, ia juga disebut-sebut telah meminta otoritas keamanan Arab Saudi untuk mencari pelaku pemasangan bendera yang dianggap milik gerakan radikal tersebut.

Di media sosial ramai disebutkan bahwa pelaku fitnah tersebut adalah seorang intel sekaligus Ketua Projo di Arab Saudi.

Kordinator Pusat Komunitas Relawan Sadar Indonesia (Korsa), Amirullah Hidayat meyakini, kasus tersebut terindikasi kuat merupakan permainan intelijen.

Menurutnya, kejadian tersebut tidak mungkin dilakukan oleh masyarakat biasa.

“Tidak mungkin dilakukan oleh masyarakat biasa. Apalagi ada kabar yang beredar, dalam kasus ini ada keterlibatan orang Pro Jokowi (Projo) di Arab saudi yang ikut ‘mengintelin’ HRS,” kata Amirullah, Selasa (13/11/2018).

Dalam kabar yang beredar di media sosial itu, disebutkan bahwa seseorang berinisial EB terlibat dalam pemasangan bendera dimaksud di rumah Rizieq.

Selain itu, EB juga disebut-sebut tidak lain adalah seorang agen BIN sekaligus ketua Projo di Arab Saudi.

“Kalau kabar ini benar maka ini sungguh kerjaan biadab yang harus dipertangungjawabkan oleh Projo sendiri, termasuk oleh Jokowi selaku Pembina Projo,” tambah Amirullah.

Amirullah menjelaskan, sewaktu ia menjadi anggota Relawan Jokowi 2014, belum pernah dengar ada Relawan Jokowi perwakilan Arab Saudi termasuk Projo.

Apalagi, tambahnya, aturan tentang organisasi dari negara lain di Arab Saudi sangat ketat.

“Jika ini benar, maka pimpinan nasional Projo harus bertanggung jawab, sebab tindakan ini bisa membuat kegaduhan nasional,” tuntutnya.

Tak hanya itu, Amirullah juga meminta Joko Widodo agar ikut menyelesaikan kasus tersebut.

“Jokowi tidak bisa diam saja melihat ini,” tutup Amirullah.

Sebelumnya, mantan Sekjen Projo, Guntur Siregar pun mengaku sudah mengetahui ihwal beredarnya kabar dimaksud melalui media sosial.

“Beredarnya kabar pagi ini yang saya terima juga tentang dugaan keterlibatan orang Pro Jokowi (Projo) di Arab saudi yang ikut ‘mengintelin’ HRS,” katanya.

Kendati demikian ia juga mengaku tak tahu persis kebenaran kabar tersebut.

“Kalau benar (kabar) ini sungguh kerjaan biadab yang harus dipertangungjawabkan oleh Projo sendiri,” tegasnya.

Guntur menyatakan, saat dirinya masih menjadi Sekjen Projo, tidak ada perwakilan di luar negeri.

“Sebagai mantan sekjen projo sangat prihatin lihat organisasi ini sekarang. Sepertinya menjadi bias cita-citanya. Kok jadi ikut-ikutan persekusi,” jelas Guntur.

Sementara itu, Guntur juga mendesak Pemerintah Arab Saudi harus usut tuntas atas kejadian fitnah terhadap HRS.

Di sisi lain, ia juga meminta Jokowi yang bertindak sebagai Dewan Pembina Projo tidak boleh berdiam diri atas kasus ini.

“Karena ini sudah masuk pada adu domba antara sesama umat Islam dan agama lainnya,” tutup Guntur.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: