logo
×

Selasa, 27 November 2018

“Jaman Soeharto Tukang Fitnah Hilang Itu Orang” Kubu Jokowi-Ma’ruf Nyindir Prabowo?

“Jaman Soeharto Tukang Fitnah Hilang Itu Orang” Kubu Jokowi-Ma’ruf Nyindir Prabowo?

NUSANEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melahirkan diksi baru. Setelah sontoloyo, genderuwo dan tabok, kini muncul diksi kompor.

Diksi tersebut, lagi-lagi, dimunculkan capres petahana itu menanggapi sejumlah pihak yang dinilainya hanya memperkeruh situasi Indonesia.

Tujuannya, tidak lain hanya untuk kepentingan kekuasaan tanpa mengindahkan keutuhan bangsa dan membuat suhu politik makin memanas.

Kejengkelan capres nomo rurut 01 itu pun sangat dimaklumi dan mendapat pembelaan dari timnya.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Irma Suryani Chaniago mengatakan, wajar capres yang diusungnya jengkel.

Misalnya, terkait isu Jokowi keturunan PKI. Sudah berulang kali mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan tidak punya kaitan bahkan ‘berdarah’ PKI.

Akan tetapi, fitnah dan berita hoax itu tak juga berhenti dan masih terus saja dilancarkan.

“Kemudian (Jokowi) dituduh PKI. Ini kan hal yang sangat mustahil. Jelas pembunuhan karakter,”

“Yang dilakukan oleh oknum orang yang menuduh Jokowi PKI kan pembunuhan karakter,” ujar Irma Suryani Chaniago, Selasa (27/11).

Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini mengatakan, istilah ‘tabok’ yang disampaikan Jokowi sesungguhnya merupakan teguran yang masih sangat ringan.

Apalagi, lanjutnya, jika kemudian dibandingkan dengan kepemimpinan Soeharto dengan orde baru-nya.

Pasalnya, di zaman itu, sama sekali tak memungkinkan seseorang melancarkan kritik, apalagi sampai menghina kepala negara.

Para pengkritik yang kemudian dianggap menghina itu pun kemudian dipastikan tak akan sekedar ditabok.

Bisa saja, katanya, orang tersebut hilang entah ke mana.

“Kalau zaman Pak Soeharto, hilang itu orang (yang memfitnah kepala negara),” katanya.

Dengan istilah tabok sekalipun, sambungnya, tak ada apa-apanya dibanding zaman orde baru.

“Zaman Pak Jokowi masih mending, ‘Saya tabok’. Untung lho (Pak Jokowi) cuma bicara tabok,” tutupnya.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: