NUSANEWS - Presiden Joko Widodo kembali membantah semua isu atau tudingan soal dirinya antek asing dan aseng. Hal itu disampaikan Jokowi yang juga capres petahana saat bertemu dengan 31 bupati yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/11).
Ketua Umum Apkasi, Mardani H Maming yang ikut dalam pertemuan itu mengungkap bahwa Jokowi menepis semua tudingan soal dirinya antek asing, kader Partai Komunis Indonesia (PKI), hingga serbuan tenaga kerja asing. Semua isu itu tidak benar.
"Dan masalah isu-isu PKI. Presiden bilang PKI dibubarkan tahun 1965 dan beliau lahir 1961, beliau baru empat tahun masa ada PKI yang masih bayi. Itu juga yang dijelaskan presiden," ungkap Mardani, Selasa (13/11).
Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu menambahkan, Jokowi juga menangkis isu antek asing dengan keputusannya mengambil alih blok-blok migas yang sebelumnya dikelola asing. Selanjutnya, blok-blok migas itu seperti Blok Rokan di Riau, Blok Mahakam dan kini diserahkan sepenuhnya kepada Pertamina.
Selanjutnya, soal Freeport yang 3,5 tahun bernegoisasi tentu ada tekanan politik. Kalau tidak ada tekanan politik sejak dulu Freeport itu sudah bisa kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
"Presiden mempertanyakan antek asingnya di mana? Begitu juga dengan tudingan antek aseng hanya urusan tenaga kerja asing," tutur Mardani.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, penjelasan Jokowi juga sebagai klarifikasi atas berbagai isu yang beredar di media sosial. Sebagai Presiden, kata Mardani, Jokowi tidak mungkin melakukan hal-hal seperti yang dituduhkan.
"Kalau benar enggak jadi masalah. Kalau enggak bener, kita wajib membela Presiden. Kita harus berani katakan yang benar itu benar salah ya salah," pungkasnya.
SUMBER