
NUSANEWS - Celebes Law And Transparancy (CLAT) meminta agar Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel untuk segera turun tangan terkait dugaan penyimpangan pada proyek pembangunan Pelabuhan Kawasan Paotere Makassar.
Ketua CLAT Irvan Sabang mengatakan, proyek tersebut dinilai sangat mengkhawatirkan dengan kondisi fisik yang dikerjakan secara asal-asalan.
“Kondisi serta kualitas pekerjaannya, sepertinya dikerjakan secara asal-asalan. Makanya belum cukup setahun dermaga itu dikerja, tapi kondisinya sudah ambruk,” ungkap Irvan Sabang, Rabu (14/11/2018).
Menurut Irvan, selain berpotensi menimbulkan kerugian negara, bisa juga berdampak pada masyarakat yang akan memanfaatkan fasilitas dermaga tersebut.
Terutama bagi nelayan, karena bisa saja, apabila kondisi dan kualitas pekerjaannya seperti itu akan membahayakan.
“Kalau kondisinya seperti itu, bisa saja pelabuhannya jadi amblas atau ambruk. Apalagi di situ lalu lintas bongkar muat sangat padat,” tandasnya.
Dia pun meminta agar pihak Kejati Sulsel untuk segera turun tangan untuk mengusut. Dugaan adanya penyimpangan dalam proyek pembangunan pelabuhan kawasan Paotere, Kota Makassar.
“Kita minta agar hasil pekerjaan proyek ini, untuk segera diusut,” tegas Irvan Sabang.
Sementara Kepala Kawasan Pelabuhan Paotere, Hamzah, sangat menyayangkan terkait kualitas hasil pekerjaan.
“Sejauh ini pihak OP (Otoritas Pelabuhan) Kota Makassar belum menyerahkan penggunaannya ke pihak PT Pelindo,” ungkap Hamzah.
Diketahui proyek pembangunan dermaga di Pelabuhan Kawasan Paotere, Kota Makassar. Mengalami retak dan amblas selebar 20 hingga 30 cm.
Bahkan lampu sonar pelabuhan diduga juga tidak dapat digunakan.
Sementara Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Salahuddin, mengatakan bila pihaknya belum menerima adanya laporan terkait proyek tersebut.
“Sejauh ini kita belum pernah menerima adanya laporan soal proyek itu,” tukas Salahuddin.
Menurutnya baru saat ini ia mendengar adanya informasi soal proyek tersebut.
SUMBER