logo
×

Selasa, 16 Oktober 2018

Walau pidatonya dipuji, dalam Game of Thrones, Jokowi 'bukan Jon Snow'

Walau pidatonya dipuji, dalam Game of Thrones, Jokowi 'bukan Jon Snow'

NUSANEWS - Jokowi sekali lagi menuai pujian (dan juga kontroversi) karena pidatonya yang mengutip budaya populer Barat di forum dunia.

Setelah pernah menghubung-hubungkan Infinity War (dalam film the Avengers) dengan perang dagang, kini dia mencatut the Great War di seri Game of Thrones dalam KTT IMF-Bank Dunia di Bali.

"Perang dagang semakin marak dan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang. Negara-negara yang tengah tumbuh juga sedang mengalami tekanan pasar yang besar, dengan banyak permasalahan ekonomi dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan, winter is coming," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa hubungan antara negara-negara ekonomi maju semakin hari semakin seperti Game of Thrones, dan menganjurkan bahwa tidak penting siapa yang duduk di 'Iron Throne'.

Hal paling utama adalah kekuatan bersama untuk mengatasi "musim dingin yang jahat".

Banyak pemimpin dunia yang memuji pidato ini, tetapi banyak juga yang mengkritik bahwa Jokowi seharusnya mengutip tokoh nasional bukan budaya pop ala Amerika.

Tapi kalau perang hebat melawan Night King diibaratkan perang dagang di dunia, dan Indonesia berada dalam cerita fiksi perebutan Iron Throne, kami jadi penasaran, siapa tokoh Game of Thrones yang mewakili peran Jokowi dan Indonesia dalam peperangan itu?

Jokowi jelas bukan Daenerys Targaryen atau pun Jon Snow, yang digadang-gadang bakal jadi pahlawan yang menyelamatkan dunia, kata pakar.

Menurut Anda, pemimpin negara mana yang cocok jadi Daenerys Targaryen?

Pasalnya, dalam perdagangan dunia, Indonesia memang bukan pemain kunci.

Donald Trump cocok diibaratkan sebagai Cersei Lannister, negara adidaya yang telah lama punya peran penting dalam ekonomi dunia. Sedangkan Xi Jinping dari Cina dalam hal rivalitas (bukan moral) bisa diibaratkan sebagai Jon Snow atau Ed Stark dari House of Stark.

"Trump tahu dia punya kuasa besar mengutak-atik peta politik dan ekonomi dunia. Dia mau mengamankan kekuasaan Amerika di dunia dari ancaman apapun, khususnya ancaman superpower lainnya: Cina dan Rusia," kata Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Dzulfian Syafrian, yang juga rajin mengikuti serial GoT itu.

Siapa Jokowi dalam kisah fiktif Game of Thrones?

Lalu siapa Jokowi dalam pertarungan tahta GoT?

Dzulfian mengatakan karena Indonesia bukan pemain besar dalam perdagangan dunia, Jokowi tidak bisa diibaratkan seperti Daenarys atau Jon Snow.

Kalau hanya mengacu pada satu adegan di musim kedua (yang konteksnya cocok dengan apa yang disampaikan dalam pidato), Jokowi bisa diibaratkan seperti Petyr Baelish (a.k.a Littlefinger), tambah Dzulfian.

Dalam adegan itu, Baelish dan Cersei Lannister berdebat soal kekuasaan. Menurut Baelish, kekuasaan itu adalah pengetahuan, siapa yang punya pengetahuan lebih, dia yang akan unggul.

Tapi Cersei dengan angkuh menunjukan bahwa kekuasaan adalah kekuasaan.

"Jokowi terlalu naif menghimbau kerja sama di mana realitas politik global tidak seperti itu. Meskipun memang secara teori ekonomi (knowledge) imbauan Jokowi benar bahwa kerja sama akan menguntungkan dibanding berperang tapi dalam politik seperti yang dibilang Cersei 'you win or you die'," papar Dzulfian.

Trump dan Cersei punya kesamaan karakter?

Dalam KTT di Bali yang usai pekan lalu, kepala tim ekonomi IMF, Maurice Obstfeld mengatakan perang dagang antara AS dan Cina bisa membuat dunia menjadi "tempat yang lebih miskin dan lebih berbahaya" kecuali para pemimpin dunia bekerja sama untuk meningkatkan standar hidup, meningkatkan pendidikan dan mengurangi ketidaksetaraan.

Menanggapi pidato Jokowi, Direktur Dana Moneter Internasional, IMF, Christine Lagarde, di podium sempat berterima kasih karena pidato Jokowi dianggap "meningkatkan standar dalam penyampaian pidato" di forum dunia.

Namun sejumlah politisi mengkritisi bahwa sebaiknya Jokowi mengutip tokoh-tokoh nasional, bukan budaya pop Barat.



Walau begitu banyak juga yang terpikat dengan gaya pidato Jokowi. Bahkan satu netizen langsung memberi gelar super panjang ala Ratu Naga Daenerys.

Yang ini harus dibaca dengan suara lantang, pelan, dan jelas.

"Joko of the House Widodo, the First of His Name, The Furniture Entrepreneur, Golden Boy of the Lady White Mouth Bull, Major of the Solos, the Governor of Jakarta, Protector of the Realm, Certified Twitter User, Breaker Youtube Most View Record of The Month and Father of Markobar," kata pengguna Twitter @SSFFMM_.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: