NUSANEWS - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno menilai kubunya unggul 2-0 atas Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menepisnya.
"Saya kira gimmick-gimmick Pilpres sajalah. Untuk menentukan ukuran itu saya kira sudah jelas. Di era politik modern ini pertama tentu nggak ukuran kecuali, survei yang kredibel. Nggak ada yg bisa ukuran lain. Kedua, paling prediksi-prediksi atau asumsi saja berdasarkan pergerakan tim, suara di masyarakat," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding saat dihubungi, Minggu (14/10/2018).
Sandiaga menjelaskan skor 2-0 itu berasal dari susahnya lapangan kerja dan satu lagi soal biaya hidup meningkat dengan adanya bahan bakar minyak (BBM) yang naik. Karding memberikan pendapat berbeda dari Sandiaga.
"Lapangan pekerjaan pengangguran menurun, kemiskinan 1 digit, indeks gini berkurang. Jadi nggak ada urusannya. Naiknya BBM, khususnya Pertamax karena keekonomian. Sejak zaman Pak SBY kenaikan harga BBM tergantung pasar BBM. Jadi dia akan naik terutama berdasarkan harga minyak dunia pada kurs dolar," tutur Karding.
Karding menyayangkan kubu Prabowo-Sandiaga yang dinilainya kehabisan akal untuk berkampanye. Ia berpendapat, pernyataan yang dilempar kubu Prabowo-Sandiaga miskin substansi.
"Menurut saya, saya lihat Pak Sandi atau paslon nomor 2 kehilangan ide atau substansi. Hal-hal yang dilempar ke publik kering akan ide mengandung makna membangun Indonesia. Saya sih agak menyesalkan, kelas Pilpres kayak pemilihan Kades. Gimmick-gimmick terlalu banyak," cetusnya.
Sebelumnya, Sandiaga menanggapi pendapat TKN Jokowi-Ma'ruf yang memberikan skors 5 versus minus 3. Sandiaga menilai prediksi yang benar adalah Prabowo-Sandi unggul 2-0 dibandingkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Ya saya nggak mau komentari apa yang disampaikan Pak Hasto (Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf), tapi bagi kita jelas kita unggul 2-0," ujar Sandiaga di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Sabtu (13/10).
SUMBER
