NUSANEWS - Apapun pemberitaan terkait ustadz yang satu ini kerap viral di media sosial. Selain karena dirinya merupakan penceramah yang andal penyampaian informatif namun dibumbui jenaka, dirinya juga kerap dikaitkan dengan urusan politik.
Baru-baru ini, dirinya kembali menarik perhatian netizen usai unggahan videonya di Youtube tersebar.
Dai kondang Ustadz Abdul Somad membawakan tauziah di Kampus Universitas Islam Riau Senin (15/10/2018).
Tauziah itu disiarkan secara live oleh chnnel youtube Tafaqquh video.
Ada momen emosional saat UAS membacakan sebuah pertanyaan dari jamaahnya.
Berikut isi pertanyaan tersebut: Saya ingin tanya ustadz, kenapa Israel tidak dibinasakan seperti kaum-kaum yang sudah binasa?
“Iya juga ya,” timpal UAS.
UAS kemudian melanjutkan jawabannya.
Ia bercerita tentang seorang ulama asal Palestina Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi yang menangis didepan Sheikh Abdul Sattar saat bercerita tentang kekejaman Israel.
Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi, kata UAS, bercerita bahwa tentara Israel membunuh dengan keji ibu-ibu hamil di Palestina.
Saat bercerita hal itu UAS tampak emosional. Wajahnya tegang, ia mengepalkan tangannya dan memukul-mukul meja.
“Kenapa tidak dibinasakan dia (tentara Israel),” ujar UAS berkali-kali.
“Menangis Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi saat menceritakan hal itu kepada Sheikh Abdul Sattar. Berlinang air matanya. Aku pun menangis saat menceritakan ini kepada kalian,” ujarnya lagi.
UAS melanjutkan dalam sejarah kaum-kaum yang zalim satu per satu telah dibinasakan Allah.
“Semua mati, kenapa yang terlaknat ini (Israel) dibiarkan hidup?,” kata UAS.
UAS mengatakan hal ini ia pertanyakan kepada gurunya di Universitas Al Azhar Syaikh Muhammad Jibril.
Apa kata Syaikh Muhammad Jibril?
“Kalau Allah membinasakan Israel lalu kau masuk surga pake apa?,” kata UAS mengutip jawaban gurunya.
“Allah biarkan mereka hidup supaya kalian berjihad di jalan Allah,” kata UAS.
Namun UAS mengatakan jihad yang dimaksud tidak melulu harus terjun langsung ke Palestina melawan tentara Israel.
“Bukan berarti selesai acara ini kalian langsung beli tiket ke Palestina. Belajar kau serius hingga jadi doktor, sampai professor lalu dengan uangmu/hartamu, dengan ilmumu kau akan menolong saudaramu,” terang UAS.
Tak hanya itu UAS juga menyebut perjuangan juga bisa dilakukan secara politik dengan menjadi pemegang kebijakan negara.
“Bayangkan kalau kalain jadi anggota dewan. kalian bisa mendukung pemerintah untuk menolong permasalahn palestina.”
Berikut videonya:
SUMBER