NUSANEWS - Gubernur Jatim Soekarwo enggan berkomentar lebih lanjut terkait penelitian yang menyebut Surabaya dilewati dua patahan. Baginya jika hal ini dibesar-besarkan akan menciptakan keresahan di masyarakat.
Namun, Pakdhe Karwo sapaan akrabnya menegaskan jika pihaknya siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana baik di Surabaya maupun Jawa Timur.
"Wes aku nggak ngerti itu, aku endak iso njawab, saya nggak akan berkomentar tentang lahan itu, bikin gelisah. Pokoknya kita siap kalau ada bencana sewaktu-waktu," kata Pakdhe saat dikonfirmasi detikcom di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (16/10/2018).
Pakdhe Karwo menceritakan dirinya sempat bertemu dengan dosen yang rumahnya di sekitar ITS, yang daerah itu kabarnya dilewati patahan. Pakdhe Karwo menyebut dosen tersebut menjadi gelisah atas kabar yang beredar.
"Tadi ada dosen-dosen dari perumahan di sekitar ITS, mereka bilang 'loh itu kan di sebelah rumah saya' jadi gelisah dia," imbuhnya.
Namun, Pakdhe Karwo menambahkan jika penelitian tentang adanya dua patahan itu belum diteliti lebih lanjut. Karena ada beberapa pihak yang menyebut patahan tersebut tidak ditemukan di Surabaya. Tetapi dirinya dengan tegas mengaku siap untuk mengantisipasi.
"Ini kan ada dua pendapat, di Surabaya ada dan tidak. Pokoknya kita siap aja," pungkasnya.
SUMBER