NUSANEWS - Anthonius Gunawan Agung meninggal dunia setelah memberikan arahan kepada penerbangan Batik Air untuk lepas landas dari dalam tower Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Jumat (28/9). Anthonius meninggal akibat gempa 7,4 Magnitudo yang merobohkan lantai empat tower ATC Bandara Palu.
Melalui akun Instagram pribadinya, @icoze_ricochet, pilot Batik Air bernama Captain Mafella mengunggah percakapn terakhirnya bersama almarhum. Postingan tersebut disertai dengan dua foto, yang pertama foto almarhum dan kedua foto ATC sebelum roboh.
"'Batik 6231 runway 33 clear for take off'. Ini adalah percakapan terakhirnya kepada saya, lalu saya membalas. Terima kasih telah menyelamatkan dan menjaga saya sampai selamat sampai di udara," tulis Captain Mafella seperti dikutip kumparan, Minggu (30/9).
"Lalu dia melompat keluar dari menara (ATC) hingga kaki dan lengannya patah. Sayap kehormatan saya untuk Anthonius Gunawan Agung yang telah menjadi malaikat pelindung saya di Palu. Rest peacefully my wing man. Tuhan besertamu," lanjut dia.
Postingan Captain Mafella ini telah disukai oleh 4.875 pengguna Instagram setelah 18 jam diposting. Selain itu ada 418 komentar yang menghiasi postingan Captain Mafella.
Sebelumnya, Captain Mafella, pilot pesawat Batik Air ID 6231 dengan rute penerbangan dari Palu ke Makassar mempercepat tiga menit penerbangannya dari jadwal yang sudah ditentukan. Seharusnya, ia dijadwalkan terbang pada pukul 17.55 WITA.
Namun, ketika ground time pada pukul 17.52, Mafella meminta izin kepada menara pengawas untuk mempercepat penerbangannya. Permintaan Mafella pun diamini oleh menara pengawas, ia mendapatkan izin take off.
Rupanya saat ingin take off, gempa itu sudah terjadi. Akibat gempa tersebut, guncangan pun terasa di dalam kabin pesawat.
SUMBER