
NUSANEWS - Gempa dan tsunami, selain meluluhlantakkan Kota Palu dan Donggala juga menelan korban jiwa. Warga pun panik mencari tahu nasib keluarganya di kedua wilayah itu.
Seperti yang dialami Ahmad Nursaan (29), perantau asal Palu, yang ada di Samarinda, Kalimantan Timur. Jelang petang tadi, mengenakan kaos dan celana pendek, Ahmad Nursaan, yang kerap disapa Aan itu, mendatangi dermaga Distrik Navigasi Samarinda. Wajahnya saat itu terlihat panik.
Betapa tidak. Sampai saat mendatangi Dermaga Distrik Navigasi, dia belum mengetahui nasib istri dan 3 anaknya, di Desa Jono, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pascagempa sore kemarin.
"Permisi Pak. Saya dari KSOP tadi. Saya mau ikut ke kapal, ke Palu, boleh kah Pak? Saya sendiri saja Pak. Saya tidak tahu nasib istri dan anak saya, putus kontak," kata Aan, saat berbicara dengan petugas Distrik Navigasi, Sabtu (29/9).
Memang, jelang petang tadi, petugas Distrik Navigasi tengah disibukan untuk menaikkan logistik bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Palu. Di sela harap-harap cemas, Aan menyempatkan berbincang dengan merdeka.com.

"Belum, saya belum ada kontak sama sekali dari kemarin. Saya tahunya gempa dan tsunami, dari nonton televisi," ujar Aan.
Sang istri, Hikmah Lamri, dan 3 anaknya, menurut Aan, tinggal di Desa Jono, Kabupaten Sigi. Upaya dia untuk mencari tahu nasib keempatnya, belum berbuah hasil.
"Saya tidak tahu lagi bagaimana caranya. Saya harus ke Palu, ikut menumpang kapal negara ini. Saya berharap bisa diikutkan," tambah Aan.
"Tidak apa-apa saya turun di Palu. Itu kan kampung saya. Nanti saya yang ke Sigi. Saya tidak akan merepotkan bapak-bapak di kapal ini," ungkap Aan, yang tinggal di Jalan Biawan Samarinda, untuk bekerja 3 bulan terakhir ini.
Namun sayang, harapan Aan kandas, lantaran dari pihak Distrik Navigasi, tidak memperbolehkan membawa penumpang lain.
"Tidak ada instruksi Dirjen (diperbolehkan membawa penumpang)," kata Kabid Logistik Distrik Navigasi Samarinda, Triono.
Praktis, hingga petang tadi, Aan hanya bisa memandang KN Miang Besar, yang akan berangkat ke Palu, di tengah kesibukan petugas Distrik Navigasi dan KSOP Samarinda memindahkan logistik ke kapal milik Kemenhub itu.
SUMBER